MODUL
SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan
cara melakukan
strategi
pemberdayaan
komunitas
dengan mengedepankan nilai–nilai kearifan lokal di tengah–tengah
pengaruh globalisasi.
4.4 Merancang, melaksanakan, dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai–nilai kearifan lokal ditengah– tengah pengaruh globalisasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KOMUNITAS DAN KEARIFAN LOKAL
A. Ringkasan Materi
Komunitas dan kearifan lokal, Komuntias merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community. Dalam bahasa Inggris, community diterjemahkan
sebagai masyarakat
setempat yang memiliki cakupan wilayah yang sama. Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pkamungan hidup ( way of life ) yang
mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan
hidup.
1. Komunitas ;
a. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah Kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki keterkaitan yang
sama. Ditandai dengan adanya ikatan kuat antar anggota yang disebut perasaan
komunitas
(community sentiment).
Pemberdayaan komunitas merupakan suatu proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan
sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan komunitas memiliki dimensi atau pendekatan, yaitu sebagai
berikut;
1) Bebas memenuhi kebutuhan baik dalam bentuk
pendapat, kebutuhan pendidikan, kesehatan, perbaikan lingkungan, peningkatan
kualitas rumah, pangan ,
skamung, papan, dan
sebagainya.
2) Menyangkut sumber–sumber produktif sehingga mereka memiliki kemampuan untuk
memperoleh barang–barang
dan
jasa
yang mendukung kehidupannya.
3) Berpartisipasi dalam
proses pembangunan dan keputusan–keputusan yang mempengaruhi mereka.
b. Kekuatan pengikat
komunitas;
1) Memudahkan dalam berkoordinasi antar individu
2)
Antar individu dapat
saling memberi semangat
dan
motivasi
3) Mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang
dan berkelanjutan
4) Mampu meningkatkan dan
memperbaiki
kehidupan
masyarakat
dan
kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial
5) Penggunaan sumber–sumber daya
alam dan potensi yang ada lebih
efektif dan efisien
6) Proses pembangunan lebih demokratis dan aspiratif karena melibatkan
banyak orang
c. Jenis–jenis komunitas
Komunitas dalam masyarakat beraneka
ragam, misalnya;
1) Komunitas Adat ( suku
Badui, suka Sasak,
suku Dayak, dll)
2) Komunitas Lokal ( komunitas lokal di sekitar pabrik, kantor desa, kota
tertentu, dll)
3) Komunitas Berdasarkan minat ( komunitas pecinta sepeda, pencinta
Hewan, pemerhati kelestarian hutan, dll)
d. Unsur-unsur
komunitas
Sifat ketergantungan
antar anggota dalam komunitas menimbulkan
perasaan saling melindungi dan
menjaga eksistensi komunitas.Menurut
Soejono Soekamto
(2012:134)unsur–unsur perasaan
komunitas sebagai
berikut:
1) Seperasaan
2) Sepenaggungan
3) Saling memerlukan
2.
Kearifan Lokal:
a. Kearifan lokal cerminan budaya
bangsa
1) Kearifan lokal
merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang
mengandung kebijakan
hidup, pegangan hidup (
way of life ) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
2) Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat
lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup. Kearifan lokal tidak hanya berhenti pada
etika, tetapi sampai
pada norma, tindakan, dan tingkah laku ,masyarakat. Oleh karena
itu,
kearifan lokal dapat menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan
sehari–hari.
3) Menurut Robert Sibarani, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari
nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan
masyarakat. Jika
hendak berfokus pada nilai budaya,
maka
kearifan lokal dapat pula
didefinisikan sebagai nilai budaya lokal
yang dapat dimanfaatkan
guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara
arif bijaksana.
Latihan Soal
1. Setiap masyarakat memiliki kearifan lokal berbeda. Jelaskan faktor penyebab
perbedaan kearifan lokal masyarakat!
2. Apakah
perbedaan komunitas masyarakat desa dan kota? Jelaskan pendapat
Anda melalui contoh!
3. Bagaimana kearifan lokal dapat mengatasi masalah sosial
dalam masyarakat?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
A. Ringkasan Materi
Strategi Pemberdayaan Komunitas di Tengah Pengaruh
Globalisasi.
Globalisasi
menimbulkan berbagai
dampak dalam
kehidupan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah ketimpangan sosial. Pada kegiatan pembelajaran ini kamu
akan diajak menganalisis strategi pemberdayaan komunitas di tengah globalisasi,
terutama yang berkaitan dengan permasalahan ketimpangan sosial. Melalui upaya
pemberdayaan akan tumbuh kemandirian masyarakat untuk berani
menghadapi
setiap tantangan, dampak atau
peluang yang muncul
di
tengah–tengah globalisasi.
Strategi pemberdayaan
komunitas
diantaranya penyusunan
strategi yang
melibatkan komunitas, memampukan warga untuk memecahkan masalahnya dan
memenuhi kebutuhan mendasarnya, mendukung keterlibatan warga miskin, kaum
perempuan, dan kelompok lemah lainnya, berupaya memanfaatkan potensi sumber
daya lokal,
peka
terhadap
nilai–nilai budaya
setempat, memperhatikan dampak
yang ditimbulkan
terhadap lingkungan,
tidak menciptakan
ketergantungan, dan
dilaksanakan secara
berkelanjutan.
Strategi Pemberdayaan Komunitas di Tengah Pengaruh Globalisasi
meliputi;
1. Inisiator pemberdayaan komunitas
Dalam upaya pemberdayaan komunitas dibutuhkan inisiator atau pemrakarsa pelaksanaan. Adapun inisiator pemberdayaan komunitas antara lain;
a. Pemerintah,
Pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulus kepada
masyarakat melalui program yang dilaksanakan, salah satunya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri (PNPM Mandiri). Melalui program PNPM Mandiri, masyarakat diharapkan
berperan aktif dalam
kegiatan pemberdayaan yang telah direncanakan pemerintah. Program lain
dari pemeritah yang bertujuan memberdayakan komunitas antara lain program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Proyek Penaggulangan
Kemiskinan di
apaerkotaan (P2KP), Posyandu, dan Program
Peningkatan
Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI).
b. Swasta,
Lembaga swasta
seperti perusahaan
dan
Lembega Swadaya
Masyarakat (LSM) berperan besar
dalam pemberdayaan masyarakat. Peran LSM sangat dibutuhkan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. LSM
dapat secara mandiri memberikan sosialisasi, arahan/bimbingan, dan mewujudkan
program–program pemberdayaan. LSM dapat membantu
pemerintah
dalam mewujudkan pemerataan
kesejahteraan masyarakat.
c. Masyarakat, Kegiatan masyarakat
dapat
mempererat hubungan
sosial
masyarakat. Perhatikan gambar berikut:
Sumber:https://desapangkatan.wordpress.com/2018/12/25/pembinaan-ibu-ibu-pkk-berupa–kerajinan-
mengolah–lidi–menjadi–souvenir/
Gambar tersebut merupakan bentuk pemberdayaan ibu-ibu PKK
melalui
pelatihan ekonomi kreatif. PKK merupakan wadah
yang menyatukan ibu–ibu
dalam satu dusun/daerah untuk melaksanakan
berbagai kegiatan yang bertujuan memberdayakan keluarga. Program pelatihan kerajinan tersebut
diharapkan
dapat membantu perekonomian keluarga. Biasanya diprakarsai oleh para pemangku kepentingan
seperti kepala desa, lurah, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat,
warga
masyarakat, pemuda dan hasil musyawarah.
2. Prinsip pemberdayaan komunitas
Terdapat empat
prinsip pemberdayaan
komunitas yaitu;
a. Kesetaraan, pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip
kesetaraan maksudnya pihak pemberdaya
dan komunitas yang
akan diberdayakan memiliki kedudukan
setara. Pihak pemberdaya/pendamping
diposisikan
secara fleksibel. Selain
memiliki tugas
berbagi ilmu
pengetahuan, mereka mendengarkan dan mengakomodasi pendapat masyarakat. Kesalahan yang sering
terjadi,
pihak pemberdaya memposisikan dirinya sebagai guru. Padahal dalam banyak
hal,
masyarakat lebih
tahu tentang daerahnya terutama berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat.
b. Partisipatif, masyarakat diberikan kebebasan memilih
dan merumuskan kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Masyarakat diajak melihat kemampuannya dalam mencapai tujuan yang
diinginkan sehingga harapan antara
pemberdaya dan masyarakat
yang diberdayakan berjalan beriringan.
c. Keswadayaan, proses menghargai kemampuan masyarakat
dalam upaya pemberdayaan dengan
mengedepankan kemampuan masyarakat. Program
pemberdayaan harus dapat menumbuhkan kemampuan kemandirian masyarakat.
Prinsip memulai dari hal-hal yang dimiliki masyarakat menjadi
panduan untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat.
d. Berkelanjutan, program komunitas dirancang
secara berkelanjutan, meski proses pemberdayaan selesai.
Program pemberdayaan dapat
dilanjutkan dan dikelola masyarakat secara mandiri. Peran berbagai pihak seperti peran generasi muda diperlukan untuk mensukseskan upaya pemberdayaan.
3. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas
Untuk dapat
melaksanaan
pemberdayaan
dan dapat
mencapai
tujuan yang
diinginkan diperlukan strategi yang tepat.
Strategi yang dapat diterapkan
dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas
sebagai berikut;
a. Mempertimbangkan potensi masyarakat
Fasilitator/pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai segala
potensi yang dimiliki komunitas.Tujuan
pemberdayaan menekankan
penguatan (empowering) anggota
komunitas untuk mandiri. Dalam
mempertimbangkan potensi masyarakat perlu
melokalisasi kearifan lokal
masyarakat, yang
akan digunakan
sebagai batu loncatan upaya
pemeberdayaan
masyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih
mudah
menerima
berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.
b. Memberikan pendampingan secara berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan secara
kelompok. Selain
mempertimbangkan
efisiensi dan
keterbatasan waktu
serta biaya, pemberdayaan secara kelompok dinilai lebih efektif.
c.
Memberikan pelatihan khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota
masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Hal
tersebut membuktikan bahwa
masyarakat
mampu menganalisis hal–hal yang
sebenarnya diinginkan. Contoh,
dalam latihan kekriyaan
pemuda
karang taruna, terdapat beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan pembuatan
kerajinan tangan.
d.
Mengangkat
kearifan lokal
Pihak pemberdaya perlu
mengangkat kearifan–kearifan lokal dalam upaya
pemberdayaan komunitas. Contoh, masyarakat suku laut di perairan Riau
memiliki kearifan
lokal
berupa larangan
mengambil hasil laut
secara
berlebihan. Bagi pemerintah atau pihak swasta
yang ingin melakukan pemberdayaan dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut
sebagai pijakan penyusunan program. Contoh, mengajarkan masyarakat membuat
dan mengelola
tambak ikan.
e.
Memberikan bantuan sarana
Sarana merupakan
unsur paling penting
dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaa. Perhattikan gambar berikut!
Pemanfaatan pekarangan cegah krisis
pangan ditengah pandemi,Sumber republika.co.id
Hal
tersebut
banyak
dilakukan
masyarakat, terutama di perkotaan
memanfaatkan pekarangan sempit
untuk lahan berkebun. Walau tujuan program pemberdayaan menginginkan masyarakat dapat mandiri, sebagai
proses awal memperkuat kemampuan masyarakat diperlukan pemberian bantuan berupa
saran dan prasarana. Contoh, untuk mensukseskan program penghijauan warga perlu dibantu dengan menyediakan
alat-alat pertanian, benih tanaman, pupuk dan polybag. Bantuan
dari pihak pemberdaya bisa berupa modal stimulant untuk menggerakkan program yang telah disepakati: pengadaan peralatan selama pelaksanaan program
berlangsung,
bantuan
hukum
seperti
pembebasan
lahan/bantuan
perizinan menggunakan bangunan dan fasilitas umum.
4. | Melaksanakan | |
Tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut; a. Perencanaan Perencanaan yang baik | program |
pemberdayaan. Untuk mencapai mutu
perencanaan yang
baik,
diperlukan
keterlibatan komunitas sebagai pihak yang
memahami prioritas kebutuhan
masyarakat. Dalam perencanaan
pihak
pemberdaya dapat
menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) . Ini merupakan
metode penelitian/kajian
untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat.
Kajian dimaksudkan untuk mengumpulkan
dan menganalisis berbagai kondisi, potensi dan permasalahan
masyarakat,
serta merumuskan
alternative pengembangan dan solusi permasalahan. Pada penerapan metode
ini,masyarakat diberi kesempatan
ambil bagian dalam proses analisis kondisi,
potensi, masalah, dan perencanaan. Tujuannya agar masyarakat
mampu dan terampil dalam menganalisis masalah, mancari solusi dan membuat rencana
untuk dirinya
dan komunitas (Sri Najiyati; 2005:81)
b. Pelaksanaan
Komunitas sebagai pihak yang merencanaan program pembangunan
memiliki cukup pengetahuan
untuk melaksanakan
program pembengunan. Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode pendampingan
serta diadakan
kegiatan memfasilitasi
program pemberdayaan.
c. Evaluasi
Bentuk peran komunitas dalam
evaluasi program pembangunan
antara lain memberikan masukan, saran, dan kritik bagi program pembangunan yang
telah berlangsung. Proses evaluasi dapat dilakukan Bersama masyarakat. Jika program pemberdayaan berhasil, tahap berikutnya yaitu pengakhiran
seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta penyerahan
tugas pendampingan
kepada komunitas tersebut.
Latihan Soal
1.
Jelaskan fungsi pendampingan secara berkelompok dalam strategi pelaksanaan
pemberdayaan
komunitas!
2. Jelaskan peran LSM dalam pemberdayaan komunitas menurut pemahamanmu!
3. Berikan 2
contoh pemberdayaan oleh CSR(Corporate Sosial Responsibility;
pemberdayaan yang dilakukan oleh
perusahaan)
yang ada di
media ataupun lingkungan sekitar Anda!
4.
Mengapa upaya
pemberdayaan komunitas perlu
dilakukan
dalam proses
pembangunan?
5. Jelaskan tahapan dalam pemberdayaan komunitas!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL
A. Ringkasan Materi
Pemberdayaan Komunitas Berdasarkan Kearifan Lokal
Pudarnya nilai–nilai
kearifan
lokal di
sebagian besar masyarakat di
Indonesia merupakan
suatu kondisi yang
sangat memprihatinkan
sehingga berdampak terjadinya disintegrasi bangsa. Peristiwa meningkatnya pertentangan
antar etnis, antar
suku, dan antar kampung
sebagai
akibat dari pengaruh
globalisasi. Nilai–nilai
kearifan
lokal di Indonesia memang
berbeda–beda
setiap daerahnya. Namun dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Masuknya
globalisasi ke Indonesia menjadikan perbedaan nilai dan norma yang ada semakin besar. Karena keterbatasan, masyarakat tidak mampu membentengi diri mereka
untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Dampak yang nyata dalam kehidupan di masyarakat akibat pengaruh globalisasi
misalnya
kenakalan remaja,
perubahan
kehidupan sosial
ekonomi masyarakat,
perubahan kondisi lingkungan,
kesenjangan sosial dan sebagainya.
1. Upaya Mengatasi
Kenakalan
Remaja Berdasarkan
Kearifan Lokal
Adanya kenakalan remaja dapat dikarenakan pengaruh globalisasi. Karena itu
perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah tersebut, dengan berbasis kearifan
lokal. Masuknya globalisasi ke Indonesia berdampak pada krisis identitas pada
remaja, sehingga mudah mengikuti budaya barat dalam
berpakaian, kesenian, dan
sebagainya. Dengan masuknya
nilai–nilai budaya
barat ke
Indonesia,
seharusnya masyarakat mampu bersikap secara kritis untuk memilih mana yang sesuai dengan nilai dan norma
budaya Indonesia.
Secara umum kenakalan remaja dapat
diatasi melalui beberapa
pendekatan,
seperti tindakan preventif. Menurut
Kartono(2013), tindakan preventif yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
adalah:
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. Memperbaiki kondisi lingkungan
c. Mendirikan
klinik
bimbingan psikologis dan edukatif untuk
membantu remaja
d. Membentuk badan kesejahteraan anak.
e. Mendirikan sekolah unutuk remaja
yang kurang mampu.
f. Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para
remaja. g. Menyelenggarakan
bimbingan dan diskusi kelompok.
h. Menyediakan tempat rekreasi yang sehat untuk
para remaja.
Melalui pendekatan kearifan lokal, nilai–nilai kearifan lokal
sudah seharusnya
dipupuk sejak dini untuk membentuk kepribadian
dan identitas diri generasi muda. Nilai dan
norma kearifan lokal tidak harus bersifat konservatif tanpa menerima budaya luar. Dan dapat dijadikan
sebagai filter dalam menghadapi globalisasi sehingga tidak terpengaruh oleh budaya luar. Sebagai masyarakat Indonesia yang
kaya akan kearifan lokal sudah sewajarnya bersikap terbuka dan menerima masukan
dari budaya luar untuk memperkaya dan
mengimplementasikan nilai dan norma kearifan lokal. Contoh budaya kerja bangsa
barat yang disiplin dan menghargai waktu.
Dengan cara memaksimalkan peran Pendidikan.
Pendidikan
berfungsi sebagai
wadah untuk mengembangkan potensi dan membentuk karakter,sesuai
dengan
nilai–nilai dan norma bangsa
Indonesia.
Dengan demikian setiap daerah yang memiliki kearifan lokal dapat tetap lestari
dan terjaga.
2. Upaya Mengatasi Perubahan Kehidupan
Sosial
Masyarakat Berdasarkan
Kearifan Lokal
Dalam kehidupan sosial, individu dalam masyarakat akan saling membutuhkan
bantuan orang
lain. Sehingga diperlukan
nilai da
norma untuk menjaga
keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pada dasarnya globalisasi
berkaitan
dengan transformasi secara keseluruhan dari
pola kehidupan
yang masih
tradisional
(mata
pencaharian,kehidupan
sosial,teknologi,dsb)
atau pra
modern kearah pola kehidupan
modern. Karakteristik yang
umum
pada
globalisasi berkaitan
dengan aspek–
aspek sosil demogrofi disebut
gerak sosial (sosial mobility).
Dampak yang ditimbulkan dari globalisasi yaitu adanya perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat saat ini cenderung menjadi konsumtif
dalam kehidupan sehari–hari, pergaulan menjadi hedonis, cara berpakaian yang
tidak sesuai dengan
nilai lokal.
Bagi masyarakat yang
tidak siap menerima
perubahan tersebut,maka
akan
mundur dari
pergaulan, merasa
frustasi, dan
dapat menimbulkan
perilaku menyimpang.
Cara mengatasi masalah tersebut,salah satunya dengan memberdayakan
komunitas yang
berlandaskan
kearifan
lokal. Mengatasi
permasalahan sosial dengan kearifan lokal berarti menggunakan pendekatan
kekeluargaan,musyawarah,
nilai dan norma
lokal
yang berlaku
dimasyarakat
setempat.
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dapat dengan
memberdayakan kelompok-kelompok
kecil yang saling berinteraksi dan
bersosialisasi. Contoh kelompok Pembinaan Kelompok Keluarga (PKK), PNMP
Mandiri, Karang taruna dan sebagainya.
a. Upaya
Mengatasi Perubahan Kondisi Lingkungan Berdasarkan
Kearifan Lokal
Selain berpengaruh pada
kehidupan manusia, perubahan sosial juga
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Contohnya, pencemaran lingkungan
yang dilakukan manusia. Kita perlu upaya untuk mengatasi masalah tersebut agar
tidak membawa dampak negative.
Sumber daya alam Indonesia yang melimpah telah membantu masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan sampai saat ini masyarakat masih
mengendalkan hidupnya dari alam. Kebutuhan manusia akan terus terpenuhi
dan tercukupi
bila
lingkungan dikelola
secara
baik,
salah
satunya
dengan
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan
disegala bidang dengan tetap
memperhatikan kualitas dan fungsi dari alam.
Pola hidup
konsumsi yang
menuntut harus
terpenuhinya kebutuhan di
segala
bidang
membuat masyarakat tidak
puas dan ingin
memperoleh yang
lebih. Dampaknya
sumber
daya alam di
eksloitasi secara berlebihan
tanpa
memperhatikan
dampak yang ditimbulkan. Bentuk
kepedulian kelompok
masyarakat
terhadap lingkungan, masyarakat di Bali yang
mempertahankan
sistem pertanian Subak dan masyarakat di Tasikmalaya/ Kampung Naga.
1) Sistem Subak di Bali
Subak merupakan sistem
pengelolaan
irigasi pertanian yang
berasal dari
Bali. Sudah sejak
ratusan
tahun yang
lalu
dan mampu
meningkatkan
produktivitas pertanian, menjaga ketersediaan air, mengurangi hama,
dan
sebagainya.
Melalui
sistem Subak,
petani memperoleh air
irigasi sesuai
kebutuhan yang berdasarkan musyawarah.
Secara filosofis keberadaan Subak merupakan implementasi dari konsep “tri hita
karana”, bila
diartikan
adalah tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan
,manusia dan alam). Konsep
mengenai
hubungan
yang harmonis antara
manusia dengan Tuhan, manusia dengan
alam, dan antar manusia.(http://pustaka .pu.go.id).
2) Kampung
Naga
Masyarakat di Kampung Naga jauh dari keramaian kota dan tidak mau terpengaruh dengan kehidupan luar. Contoh, masyarakat tidak mau
menggunakan sepeda motor, televisi, handphone,
dan peralatan elektronik
lainnya. Mereka
merasa cukup
dengan apa
yang mereka miliki saat
ini. Masyarakat
lokal
menganggap bahwa
lingkungan yang berada
di
sekitar
mereka telah mampu memberikan kebutuhan sehari–hari.
Masyarakat masih patuh pada norma–norma adat yang diwariskan oleh leluhur mereka. Salah satu
pantangan
yang
paling
ditakuti adalah
menebang kayu di hutan. Hutan dan ekosistemnya dibiarkan apa adanya.
Sampai sekarang masyarakatnya masih mematuhi, karena bila melanggar
hukumannya berupa pengucilan dari kampung dan keluarga (Solihin,2014
dalam http://green.kompasiana.com)
Latihan Soal
1.
Bagaimana mengatasi kenakalan
remaja melalui pemberdayaan komunitas ?
2.
Bagaimana cara mengatasi adanya perubahan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat?
3. Bagaimana upaya
kita untuk membantu melestarikan sumber daya alam?