MODUL SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar
3. 3 Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan
perubahan sosial
di tengah–tengah globalisasi.
4. 3 Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai
akibat dari perubahan sosial
ditengah–tengah globalisasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP KETIMPANGAN SOSIAL DAN FAKTOR PENYEBAB
KETIMPANGAN
SOSIAL
A. Ringkasan Materi
1. Pengertian Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses untuk mendapatkan
atau memanfaatkan sumber
daya yang
tersedia.
Sumber daya
bisa
berupa
kebutuhan
primer seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha
dan kerja, dapat berupa kebutuhan
sekunder
seperti
sarana
pengembangan
usaha,
sarana perjuangan hak asasi, sarana
saluran politik, dan lain–lain.
Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang
terjadi di
tengah–tengah masyarakat yang
disebabkan
adanya perbedaan
status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Pengertian ketimpangan sosial menurut
para ahli :
a. Menurut Andrinof A. Chaniago; ketimpangan adalah buah dari pembangunan
yang hanya berfokus pada
aspek
ekonomi dan melupakan
aspek sosial
b. Menurut Budi Winarno; ketimpangan
merupakan akibat
dari
kegagalan
pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis
warga masyarakat.
c. Menurut
Jonathan
Haughton & Shahidur R. Khandker; ketimpangan
sosial
adalah bentuk–bentuk ketidakadilan yang
terjadi dalam proses pembangunan.
d. Roichatul Aswidah;
ketimpangan
sosial
sering
dipandang sebagai
dampak
residual dari proses pertumbuhan ekonomi.
Jadi, kesimpulan ketimpangan sosial diartikan
sebagai suatu ketidakadilan yang
dirasakan masyarakat dalam status dan kedudukan.
2. Faktor
Penyebab
Ketimpangan Sosial:
Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial terjadi karena dua faktor:
a. Faktor internal
Faktor ini berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya
kualitas diri
seseorang
adalah salah satu
faktor internal.
Ketimpangan
sosial
ini
bisa
muncul karena kemiskinan yang mengekang masyarakat. b. Faktor eksternal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar
diri seseorang. Faktor ini bisa terjadi karena adanya
birokrasi atau aturan hukum negara
yang
mengekang masyarakat
sehingga mereka kesusahan dalam mengembangkan dirinya. Ketimpangan sosial ini bisa memicu adanya gejala kemiskinan secara
struktural.
Selain faktor di atas ketimpangan sosial juga dapat terjadi karena
disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu: kondisi demografi, kondisi
pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan
pekerjaan, perbedaan status
sosial masyarakat, dan
letak geografis.
Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor–faktor :
a. Kondisi Demografis. Demografi adalah
ilmu yang
mempelajari tentang
masalah
kependudukan dan faktor–faktor
yang memengaruhinya.
Kondisi
demografis antara masyarakat satu dengan yang
lain
memiliki perbedaan. Perbedaan
antara masyarakat satu dengan
yang lain
tersebut berkaitan
dengan: jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
b. Kondisi Pendidikan. Pendidikan merupakan social
elevator,
yaitu
saluran mobilitas sosial
vertikal yang
efektif, yang
merupakan kebutuhan untuk
semua orang. Pendidikan merupakan
kunci pembangunan,
terutama
pembangunan sumber daya manusia. Ada perbedaan mencolok dalam
pendidikan yang ada di daerah terpencil dan kota, seperti:
anak–anak yang
berada di daerah
terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas
kurang. Sedangkan anak
yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh
oleh lingkungan sosial yang kurang
baik sehingga
semangat
belajar
kurang. Perbedaan ini
menyebabkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial dapat dilihat dari fasilitas, kualitas
tenaga kerja, dan mutu pendidikan.
c. Kondisi Ekonomi. Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul karena pembangunan
ekonomi yang tidak merata. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan
karena perbedaan antara
wilayah yang satu
dengan yang lainnya. Terlihat dari
adanya wilayah
yang maju dan wilayah yang tertinggal. Munculnya
ketimpangan yang dilihat dari
faktor
ekonomi terjadi
karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Daerah yang
memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang
memiliki barang
modal (capital stock)
akan memperoleh pendapatan yang lebih
banyak dibandingkan dengan daerah
yang memiliki sedikit sumber
daya.
d. Kondisi Kesehatan. Ketimpangan
sosial
dapat
disebabkan
oleh
fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang
luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan lain sebagainya. Hal ini
menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang
satu
berbeda dengan masyarakat yang lain,
sehingga
bisa mengakibatkan ketimpangan.
e. Kemiskinan.
Kemiskinan juga dianggap sebagai salah
satu penyebab
ketimpangan sosial secara teoritis. Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Kurangnya kemampuan, mutu pendidikan, dan
sifat malas yang
melekat
di
diri masyarakat adalah
beberapa contoh dari
faktor internal. Sementara itu birokrasi atau peraturan yang diterapkan oleh
instansi perusahaan atau negara merupakan faktor eksternal penyebab
kemiskinan. Faktor eksternal bukan hanya menyebabkan kemiskinan kepada
satu
orang
saja,
namun juga menyebabkan kemiskinan struktural
yang menyebabkan hampir seluruh masyarakat
mengalami kemiskinan.
f. Kurangnya
Lapangan
Pekerjaan.
Kurangnya
lapangan
pekerjaan membuat
masyarakat
mengalami
ketimpangan atau kesenjangan
sosial. Kesenjangan
antara masyarakat tenaga kerja
dan penganguran
menjadi semakin
besar
karena lapangan pekerjaan semakin sempit. Apabila upaya
pemerintah dalam mengatasi pengangguran tidak dilakukan, maka para pengangguran ini akan
merasa terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun semakin sulit diatasi.
g. Perbedaan status
sosial masyarakat.
Perbedaan ini terjadi karena
adanya pelapisan atau stratifikasi sosial yang terbentuk berdasarkan kualitas pribadi,
baik itu kesehatan,
pendidikan,
ataupun kekayaan. Ketimpangan
sosial
ini
merupakan ketimpangan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat.
Ketimpangan ini bisa
dilihat adanya
perbedaan status sosial
antara orang kaya
dengan orang miskin. Penguasa dengan rakyat, atau sarjana dengan lulusan
SD.
h. Letak geografis. Pengaruh
letak
geografis
ternyata
berpengaruh terhadap ketimpangan sosial. Secara geografis, Indonesia terdiri atas pulau–pulau yang
jumlahnya sangat
banyak.
Sayangnya
pulau–pulau
ini
tidak bisa dikelola
dengan baik, sehingga ketimpangan sosial pun akhirnya terjadi. Pulau–pulau kecil
yang tidak
tertangani pemerintah
akhirnya
malah
tertinggal dengan
pulau–pulau
besar
seperti jawa,
Sumatera
dan
pulau besar lainnya.
i. Stratifikasi sosial; sistem stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan sosial adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak
memberi peluang kepada anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata
lain. Selain itu
pada masyarakat
yang menganut sistem kelas sosial, status
orang ditentukan
oleh keahlian yang
dimiliknya.
ini
merupakan
gambaran
masyarakat yang demokratis namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada.
Hal tersebut dikarenakan akses yang dimiliki setiap kelas sosial
berbeda.
j. Sikap prejudice; sikap prejudice adalah sikap berdasarkan pada generalisasi
yang tidak berdasarkan realitas dan cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa
diarahkan pada kelompok orang dari kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai
politik, ras, atau suku tertentu.
Sikap prejudice dapat menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap
mengkategorikan kelompok
tertentu berdasarkan
perasaan suka dan
tidak suka, sikap prejudice juga bisa menjurus kepada sikap
rasisme.
k. Diskriminasi; diskriminasi
juga menjadi
salah
satu faktor yang
melatarbelakangi
munculnya ketimpangan sosial
di masyarakat. Adapun
ketimpangan ini
bermuara
dari adanya ketidakadilan.
Ketimpangan sosial
yang terjadi dimasyarakat apabila disebabkan
oleh
faktor ketidakadilan dalam
pendistribusian hasil pembangunan maka akan menimbulkan rasa tidak puas terhadap pemerintah/pihak pengusaha swasta
yang dapat memicu adanya
berbagai bentuk
gerakan sosial seperti demonstrasi dan pergolakan
daera
3.
Bentuk-bentuk
Ketimpangan Sosial
Ada beberapa bentuk ketimpangan
sosial yang terjadi dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat,
antara
lain
:
a. Ketimpangan Sosial-Ekonomi.
Kondisi perekonomian suatu masyarakat atau negara ditentukan oleh faktor
ekonomi dan non ekonomi yang saling berinteraksi. Bentuk ketimpangan sosial
yang tergolong dalam ketimpangan sosial-ekonomi adalah ketimpangan sosial
antara kelompok masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
b. Ketimpangan antara pemilik modal dan buruh.
Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 4.
Buruh sedang bekerja
di
pabrik
Sumber: https://galamedia.pikiran–rakyat.com/news/pr–35556062/di–tengah–ancaman– corona-ribuan-buruh–pabrik-tetap-bekerja–normal
c.
Ketimpangan pembangunan yang dipengaruhi kebijakan
pemerintah.
Ketimpangan ini antara lain, Ketimpangan Desa dan Kota. Perhatikan gambar ketimpangan yang
terjadi desa dan
kota pada pusat belanja
berikut ini!
Gambar 5. Perbedaan pusat
belanja di desa
dan kota
Sumber: https://azissyahban.blogspot.com/2019/10/pasar–vs–penimbunan–laut.html
d.
Ketimpangan antara pulau jawa dan luar jawa.
Perhatikanlah
gambar
ketimpangan pulau Jawa
dan
luar Jawa!
Gambar 6. Ketimpangan Jawa dengan luar Jawa
Sumber: https://m.tribunnews.com/nasional/2017/01/27/ketimpangan–ekonomi–masih-tinggi-ini- buktinya
e.
Ketimpangan Sosial
Non-ekonomi.
Ketimpangan ini meliputi;
1) Ketimpangan pendidikan.
Bentuk–bentuk ketimpangan pendidikan terjadi
karena sarana
dan
prasarana pendidikan belum merata diseluruh wilayah Indonesia. Selain itu
karena faktor keterjangkauan akses
akses pendidikan dan dari tujuan
pokoknya pendidikan.
Globalisasi
mendorong
pendidikan untuk
menyesuaikan standar nasional, misalnya penggunaan bahasa asing dalam
setiap
kegiatan pembelajaran,
padahal kemampuan
daerah tidak
sama.
2) Ketimpangan antara budaya
global dan budaya lokal.
Ketimpangan budaya di sebabkan
masuknya budaya asing
ke suatu negara
merupakan
suatu
yang di anggap wajar
sebagai akibat
globalisasi dan
modernisasi akibatnya menggejalanya sikap individualisme menimbulkan
sikap ketidakpedulian
terhadap budaya lokal. Lunturnya kebudayaan
lokal
juga dipengaruhi berbagai faktor, antara lain keengganan generasi muda
mempelajari budaya daerah dan kurangnya sosialisasi budaya daerah oleh
generasi tua. Kemudian adanya perasaaan gengsi ketika menggunakan hasil
budaya lokal serta pemerintah daerah kurang mengupayakan pelestarian
budaya, dan sedikitnya pengetahuan yang dimiliki generasi muda terhadap
kebudayaan lokal.
3) Ketimpangan Sosial di bidang
kesehatan.
Nampak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat fenomena perlakuan
yang tidak sama dalam
bidang kesehatan.
Contoh ada yang
sudah
lama
mengantri pendaftaran untuk diperiksa, kemudian datang orang yang tanpa
antri dulu langsung dapat pendaftaran dan masuk terlebih dahulu. Contoh cerita diatas hanya
sebagian kecil
ketimpangan yang terjadi di masyarakat. berikut ada gambar yang berhubungan dengan ketimpangan sosial bidang
kesehatan.
Latihan Soal
I. Kerjakan semua soal
di bawah ini
di
kertas,
kemudian cocokkan
dengan
pembahasan penyelesaiannya
!
1. Mengapa ketimpangan sosial
dapat dikategorikan sebagai
masalah
sosial?
Jelaskan !
2. Mengapa
perbedaan
sumber
daya alam
dapat
menyebabkan ketimpangan
sosial!
3. Ketimpangna sosial merupakan suatu bentuk ketidak adilan dalam masyarakat.
munculnya
ketimpangan sosial
dimasyarakat
dapat dipengaruhi
oleh faktor
pendidikan. Mengapa pendidikan
menjadi salah
satu faktor penyebab
munculnya
ketimpangan sosial?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
DAMPAK DAN UPAYA
MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
A. Ringkasan Materi
1. Dampak Ketimpangan Sosial
dalam Masyarakat
Ketimpangan yang terjadi di masyarakat
memiliki dampak positif dan dampak
negatif.
Adapun dampak
positif ketimpangan
sosial bagi
kehidupan
masyarakat sebagai berikut:
a. Ketimpangan
sosial dapat
menjadi
stimulasi ampuh bagi beberapa
wilayah
untuk terus memaksimalkan
potensi mereka
demi menuju ke
arah
yang
senantiasa lebih baik lagi.
b. Ketimpangan
sosial juga
dapat
menumbuhkan
rasa
empati antargolongan untuk
membantu yang lain demi mendapatkan kesetaraan yang sudah
semestinya
c. Ketimpangan
sosial
meminimalisir
mental individu yang
biasanya
gampang cepat puas dengan ini mereka akan terus didorong untuk mengkontribusikan
yang lebih baik dari diri mereka
masing–masing.
d. Mengajarkan pada masyarakat mengenai arti tentang kehidupan
yang beragam e. Mendorong manusia untuk lebih pandai bersyukur atas apa
yang dipunyai.
Sedangkan dampak negatif
ketimpangan sosial adalah :
a. Melemahnya minat untuk berwirausaha/berwiraswasta.
Beberapa ahli
mengatakan bahwa
globalisasi adalah
sebuah
strategi jitu
bagi kepentingan perusahaan multinasional, seperti pajak yang lebih rendah
dan peraturan yang longgar. Dengan demikian, banyak perusahaan asing
(memiliki
modal yang besar) menanamkan modalnya di Indonesia. Hal
tersebut secara
perlahan
dapat menyisihkan
pengusaha kecil lokal yang
tidak mampu bersaing
baik dari segi modal maupun teknologi. Pada
selanjutnya masyarakat mengalami ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial
menghambat minat
masyarakat
untuk berwirausaha,
khususnya
masyarakat yang memiliki modal kecil.
b. Diskriminasi sosial.
Pengertian
diskriminasi
adalah
suatu
sikap,
perilaku, dan tindakan yang
tidak adil atau tidak seimbang yang dilakukan oleh individu atau kelompok
terhadap individu atau kelompok lainnya. Ada juga yang menyebutkan arti
diskriminasi adalah
suatu
tindakan atau
perlakuan
yang mencerminkan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu yang disebabkan
oleh adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut.
Perlakukan secara tidak adil dapat terjadi dimana dan kapan saja karena adanya perbedaan karakteristik berikut
ini:
1) Perbedaan
suku dan ras, Contoh
diskriminasi
ras; menutup peluang
kerja suatu jenis pekerjaan bagi ras tertentu sehingga tidak
ada kesetaraan pada
jenis pekerjaan tersebut.
2) Perbedaan kelas sosial, Contoh diskriminasi sosial; pelayanan berbeda
atas fasilitas umum (misalnya fasilitas kesehatan) terhadap masyarakat yang kaya dan masyarakat yang kurang
mampu
3) Perbedaan jenis kelamin (gender) Contoh diskriminasi gender;
menetapkan gaji yang lebih
rendah kepada tenaga kerja wanita
dibanding pria meskipun tugas dan tanggungjawabnya
sama.
4) Perbedaan agama/kepercayaan,
Contoh diskriminasi agama;
mempersulit
atau
menghambat
proses kegiatan
keagamaan
lain
di suatu daerah dengan alasan mayoritas penduduk di daerah tersebut
adalah agama yang berbeda
5) Perbedaan pandangan politik
6) Perbedaan kondisi fisik
dan
lain–lain
Seorang ahli sosiologi bernama Pettigrew (dalam Liliweri 2005) menyebutkan
ada dua tipe diskriminasi yang
dapat terjadi di masyarakat.
Adapun jenis dan tipe
diskriminasi adalah sebagai berikut:
1) Diskriminasi Langsung
adalah
suatu bentuk
diskriminasi dimana hukum, peraturan, atau kebijakan dibuat dengan menyebutkan secara
jelas karakteristik tertentu. Misalnya agama, ras, jenis kelamin, kondisi
fisik, sehingga sebagian orang tidak mendapatkan peluang yang sama.
2) Diskriminasi Tidak Langsung. Tipe diskriminasi ini terjadi ketika suatu
peraturan yang sifatnya netral
namun dalam pelaksanaannya di
lapangan terjadi diskriminasi terhadap
masyarakat yang
memiliki
karakteritik tertentu
c. Kecemburuan sosial
Kecemburuan sosial dapat diartikan suatu kondisi munculnya perasaan atau
sikap yang kurang senang dari suatu kelas sosial karena adanya perbedaan–
perbedaan dalam kehidupan
bermasyarakat. Kecemburuan sosial dapat
muncul melalui dua sisi kemungkinan.
Sisi pertama, melalui prasangka yaitu
sikap perasaan orang – orang terhadap golongan manusia tertentu. Sisi kedua, akibat perlakuan
yang diterima
oelh kelompok masyarakat yang
dibeda–bedakan
atau terjadi pembedaan terhadap kelompok masyarakat
lainnya ketika mengakses sesuatu. Sebagai contoh,
kecemburuan sosial
yang
terjadi antara
warga
asli/pribumi dengan warga
pendatang/transmigran.
d. Konflik sosial
Dalam ilmu sosial, pengertian konflik
sosial adalah suatu proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dimana salah satu
pihak berupaya untuk menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan atau membuatnya
tak berdaya.
Pada umumnya,
konflik terjadi karena adanya perbedaan (pendapat,
ideologi, budaya, dan lainnya) di masyarakat yang kemudian menimbulkan
masalah dan belum ditemukan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
e. Kriminalitas
Masyarakat miskin karena ketimpangan sosial harus
berusaha keras
memenuuhi kebutuhan
hidupnya
di
era
globalisasi ini.
Beberapa
dari
mereka terpaksa menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi hidupnya,
yaitu dengan melakukan berbagai macam tindakan
kriminal seperti
mencuri, merampok, berjudi,
penodongan,dan tindakan
kriminal lainnya.
f. Terjadinya monopoli
Ketimpangan sosial menyebabkan seseorang
yang kaya menjadi kaya dan seseorang
yang miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut disebabkan, seseorang
yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi,
hukum, politik
dan bidang lainnya akan berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang
masing–masing dengan cara melebarkan sayap
kekuasaan mereka. Hal tersebut
membuat rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak
mempunyai kemampuan untuk
melawannya. Misalnya, maraknya
pembangunan mall–mall
di kota–kota besar atau pembangunan swalayan di
kota–kota kecil sedikit demi sedikit akan mematikan pedagang
di pasar tradisional.
2. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Ketimpangan sosial antar daerah di Indonesia harus diatasi oleh pemerintah, hal
tersebut bertujuan untuk :
a. Peningkatan
kualitas penduduk dengan memperbaiki
kualitas pendidikan
b. Fasilitas kesehatan, baik tenaga medis maupun peningkatan pelayanan
kesehatan
melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan
memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
Upaya–upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat
antara lain :
a. Bidang Pendidikan
Pada gambar di bawah ini di sajikan tentang perbaikan Sumber daya manusia
dalam bidang pendidikan.
b. Pemerataan Penduduk
Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain. Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan mengendalikan
jumlah penduduk
di suatu daerah. Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.
c. Menciptakan
Peluang Kerja.
Masyarakat harus
bisa menciptakan lapangan
kerja
untuk
bisa
keluar
dari
ketimpangan yang ada. Dengan
adanya kesederajatan
akan
memungkinkan
masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri. Kita harus menumbuhkan
sikap empati terhadap ketimpangan sosial sehingga mendorong kita untuk ikut
berpartisipasi dalam mengatasinya.
d. Minimalisir Korupsi
Meminimalkan korupsi dan memberantas korupsi dengan meningkatkan
sistem
peradilan di
Indonesia dan melakukan
pengawasan
ketat
dari
mafia
peradilan.
Sehingga
masyarakat
di
Indonesia akan
mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan peradilan.
3. Penguatan Posisi Komunitas
Lokal dalam Merespon
Perubahan Sosial
Disebabkan Globalisasi
Andre Gunder Frank, salah satu pencetus teori ketergantungan, menyimpulkan
bahwa keterbelakangan negara–negara dunia ketiga disebabkan oleh hubungan
ketergantungan ekonomi kepada
sistem kapitalis internasional. Negara–negara
dunia
ketiga pada umumnya adalah
bekas negara
jajahan.
Upaya
pemberdayaan dapat dilakukan melalui 3 cara
berikut :
a. Menciptakan kondisi yang kondusif yang mampu mengembangkan potensi komunitas lokal.
b. Memperkuat
modal (potensi) sosial masyarakat demi
meningkatkan mutu
kehidupannya.
c. Mencegah dan melindungi agar kekuatan atau tingkat kehidupan masyarakat yang
sudah rendah tidak semakin
terpuruk, atau
bahkan menjadi lebih
meningkat.
Agar relasi antar komunitas lokal dapat memperkuat posisi maka, diperlukan hal
sebagai berikut :
a. Membangun dan
mengembangkan
jejaring
sosial sebagai
wahana
pengembang partisipasi dan aspirasi masyarakat.
b. Peranan
pemerintah
lokal sebagai fasilitator dalam
pengembangan
partisipasi dan aspirasi masyarakat
Latihan Soal
Agar kalian lebih menguasai materi ini dan mampu menyelesaikan masalah dampak
ketimpangan sosial secara
kritis dan bijaksana dalam kehidupan di masyarakat.
I. Maka kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan kunci dan pembahasan penyelesaiannya!
1. Ketimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat sering dikaitkan dengan faktor
ekonomi masyarakat.
Jelaskan
hubungan antara
ketimpangan sosial dengan
faktor ekonomi!
2. Keberagaman
masyarakat indonesia dapat memicu
terjadinya
ketimpangan sosial. Oleh
karena itu, perlu adanya
suatu
upaya
untuk
mengatasi
masalah
ketimpangan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kualitas penduduk.
Sebutkan upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk!
3. Etnosentrisme dinilai
sebagai
suatu
kecenderungan yang
menganggap
cara
hidupnya sebagai dasar penilaian, sehingga dapat menghambat hubungan antar
kebudayaan.
Sebutkan dampak yang ditimbulkan dari adanya hambatan dalam
hubungan antar kebudayaan !
4. Ketimpangan
sosial yang terjadi
dimasyarakat
dapat
menimbulkan masalah sosail yang
beragam seperti pencemaran lingkungan, kriminalitas,
kenakalan
remaja. Sebutkan
upaya
yang dapat
dilakukan
untuk mengatasi masalah ketimpngan sosial
tersebut!
5. Sebutkan usaha pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan!