MODUL SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar
3. 2 Memahami berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial
di
tengah–tengah pengaruh globalisasi.
4. 2 Mengategorisasikan berbagai permasalahan
sosial yang
disebabkan oleh
globalisasi serta akibat–akibatnya dalam kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat
merespons berbagai permasalahan sosial dan ketimpangan
yang disebabkan proses globalisasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
GLOBALISASI DAN FENOMENANYA
A. Ringkasan Materi
Istilah globalisasi berasal dari kata
globus yang berarti bola
yang bulat. Dari kata globus terbentuk istilah globe, yaitu model tiruan dunia atau bumi yang memberikan gambaran
bentuk yang mendekati
sebenarnya, yaitu bulat.
Dari kata globe itulah kemudian
muncul istilah globalize atau globalisasi yang artinya mendunia. Sebagai istilah, globalisasi digunakan untuk menggambarkan semakin intensifnya hubungan sosial
di
antara
individu, kelompok, atau masyarakat yang secara geografik masing–masing berada pada tempat–tempat yang saling berjauhan.
Hal ini berhubungan dengan kecenderungan
dalam sejarah perkembangan masyarakat
dunia setelah tahun 1980- an yang menonjol, yaitu perubahan menuju
dunia yang tunggal.
Robertson sebagaimana
dikutip oleh Piotr Sztomka
dalam bukunya Sosiologi
Perubahan Sosial, mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang menghasilkan
dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan,
baik kehidupan
politik, ekonomi, maupun kebudayaan.
Tidak ada satu
pun masyarakat atau
negara di belahan
dunia manapun yang
mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, tanpa menjalin
hubungan dengan
masyarakat atau negara yang lain. Hal ini karena
semakin intensifnya komunikasi dan interaksi di antara individu, kelompok, atau masyarakat yang
melampui batas– batas wilayah geografi, batas-batas negara, maupun kebudayaan, sehingga tempat
yang saling berjauhan dapat terhubungkan. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi di belahan
dunia yang jaraknya dari tempat kita
beratus atau bahkan beribu kilometer
dapat mempengaruhi keadaan di tempat kita berada.
Demikian juga sebaliknya.
Dalam perkembangannya, globalisasi tidak saja dalam pengertian yang umum atau generik
seperti dijelaskan di depan, tetapi
justru sekarang ini yang berkembag adalah globalisasi kapitalisme sebagai bentuk dominan. Mari kita bahas satu per satu dua bentuk globalisasi ini, mulai dari globalisasi dalam bentuknya yang umum dan globalisasi kapitalis sebagai bentuk dominan sekarang ini.
Dalam bentuknya yang umum,
globalisasi dapat didefinisikan oleh empat
fenomena
yang muncul dan meningkat sejak pertengahan abad ke–20, yaitu:
Pertama, perubahan yang
sangat
cepat
di
bidang elektronika yang mengubah
dasar–dasar teknologi serta sarana dan prasarana serta perlengkapan
hidup yang diperlukan oleh para anggota masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya. Sarana, prasarana, dan perlengkapan hidup
serta teknologi yang
digunakan
para warga masyarakat menjadi berbasis elektronika dan modern.
Teknologi modern dan komunikasi melalui media telah menghubungkan manusia dari belahan–belahan dunia
yang berjauhan. Perubahan
ini sangat nyata, setelah dalam masa yang cukup lama dalam sejarah, manusia harus menghabiskan waktu yang
lama sampai
berbulan–bulan bahkan bertahun–tahun untuk menempuh perjalanan dari satu
negara
ke negara lain.
Kedua, terjadinya aktivitas ekonomi dan perpindahan orang–orang yang
bersifat
lintas bangsa atau negara. Hal ini merupakan salah satu akibat dari dilepaskannya
negara–negara di Afrika
dan Asia oleh bangsa
yang menjajahnya, atau
dekolonisasi.
Ketiga, diciptakannya
ruang–ruang pergaulan sosial yang
bersifat
lintas bangsa
atau bersifat trans–nasional. Fenomena ini juga terkait dengan digunakannya teknologi modern dan komunikasi melalui media
elektronik.
Keempat, terjadinya perubahan–perubahan secara kuantitatif maupun kualitatif mengenai
ideologi, nilai-nilai, dan norma–norma sosial
sehingga dapat diterima
oleh hampir semua sukubangsa dan bangsa, sehingga hubungan sosial cenderung
bersifat inklusif atau terbuka. Istilah yang sering digunakan
untuk menyebut gejala
ini adalah berkembangnya kosmopolitanisme. Empat fenomena tersebut merupakan batasan dari globalisasi dalam bentuknya
yang umum.
Bagaimana dengan bentuk globalisasi yang sekarang dominan, yaitu globalisasi
kapitalisme? Mengenai hal ini terdapat sedikitnya empat
cara atau pendekatan dalam memahaminya, yang pertama pendekatan
sistem dunia, kedua, pendekatan budaya global, ketiga, pendekatan masyarakat dan politik global,
dan keempat, kapitalisme
global.
Dengan pendekatan pertama,
yaitu pendekatan
sistem global, kita mengetahui
bahwa dalam pergaulan atau hubungan kejasama di antara negara–negara, dapat dibedakan
antara negara pusat atau negara
dominan,
negara feriferal atau pinggiran,
dan negara-negara semi–feriferal.
Negara pusat atau dominan merupakan negara-negara yang dalam kerjasama
internasional
menentukan keputusan
yang biasanya tidak
dapat
ditolak oleh
negara–negara semi–feriferal dan
feriferal. Termasuk negara–negara dominan
adalah Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Britania Raya. Negara–negara tersebut merupakan tujuh
negara dengan ekonomi yang
maju, dan menguasai lebih
dari 60 persen kakayaan global,
sering
disebut sebagai Kelompok
G–7. Kelompok
G–7 ini sering
didampingkan dengan negara–negara lain yang sering disebut sebagai Kelompok G–
20 yang terdiri atas
negara–negara besar dengan kondisi ekonomi dan industri
yang berkembang sebagai negara–negara semi–feriferal. Di luar itu merupakan
negara–negara feriferal.
Pendekatan kedua, yaitu pendekatan
budaya global, melihat globalisasi sebagai
fenomena penyeragaman budaya yang diciptakan oleh media massa. Sehingga mengancam budaya atau
identitas lokal dan nasional. Berdasarkan data UNESCO,
globalisasi yang melanda dunia hingga tahun 2015 telah mematikan beberapa bahasa sekaligus kebudayaan
dan kelompok etnis penggunanya.
Di Indonesia
tercatat setidaknya 14 dari sekitar 127
sukubangsa telah
punah.
Marshall McLuhan, seorang ahli media, menyebut masyarakat
dunia sebagai kampung
global dengan pertumbuhan budaya global yang sangat cepat yang
ditimbulkan
oleh
persebaran informasi melalui media massa, seperti radio, televisi dan internet
yang
mengekspos peristiwa–peristiwa
secara nyaris
seketika.
Apa
yang disebarkan oleh media massa sehingga memiliki kekuatan sedemikian
besar
dalam membentuk budaya global? Itulah persebaran citra atau gambar, aliran teknologi, aliran uang, aliran orang, dan aliran ide.
Pendekatan ketiga, pendekatan masyarakat dan politik global. Pendekatan ini memahamkan kepada kita bahwa dalam globalisasi terjadi dominasi politik atau kekuasaan dalam masyarakat oleh kekuatan politik global.
Pendekatan keempat, pendekatan
kapitalisme global, pendekatan ini mengantarkan kita untuk
memahami bahwa globalisasi berpusat pada perusahaan– perusahaan yang
bersifat trans-nasional
atau Trans-National Corporation,
disingkat TNC dan Multi Nasional Corporation atau disingkat MNC yang wilayah operasionalnya melewati batas lintas negara. MNC
merupakan perusahaan internasional
atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor
cabang
di berbagai negara maju dan berkembang, sedangkan TNC merupakan
perusahaan berbadan hukum
suatu negara yang beroperasi di banyak negara, mempunyai kekayaan dan pendapatan yang
sangat besar, modalnya dapat dimiliki
oleh berbagai warga negara, namun keseluruhan perusahaan tersebut
terikat sebagai satu kesatuan ekonomi dan manajemen TNC dan MNC ini lah yang
mendorong
tumbuhnya kapitalisme global, dan apabila
disertai oleh berkembangnya
budaya
ideologi konsumtivisme
akan
menjadi
kekuatan
yang paling potensial
untuk mengubah dunia menuju dunia tunggal.
Demikianlah fenomena perubahan masyarakat yang disebut globalisasi. Dari uraian di depan dapat difahami
bahwa globalisasi
identik dengan kekuatan global yang
berpotensi meminimalkan peran dari hal–hal
yang
bersifat lokal
dan
nasional.
Maka, globalisasi dapat dianggap sebagai ancaman. Karenanya muncul gerakan–
gerakan alternatif yang
bersifat anti–globalisasi. Di balik itu, globalisasi juga menumbuhkan peluang dan tantangan bagi masyarakat lokal dan nasional untuk dapat terus
bertahan
hidup
atau bahkan mengembangkan aspek–aspek yang
bersifat lokal dan nasional.
Latihan Soal
1. Temukan di sumber belajar dan tuliskan definisi–definisi mengenai globalisasi
dari para ahli!
2. Berdasarkan definisi–definisi tersebut, buatlah rumusan definisi baru yang kalian
rumuskan sendiri!
3. Buatlah outline pokok-pokok pengertian
dari
empat
gejala
yang
menggambarkan terjadinya globalisasi dalam pengertiannya yang
umum atau generik!
4. Buatlah outline (garis besar) pokok pengertian dari empat pendekatan
yang digunakan untuk memahami globalisasi dalam bentuknya
yang dominan!
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2
RUANG LINGKUP DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
GLOBALISASI
A. Ringakasan Materi
1. Ruang Lingkup
Globalisasi
Dari penjelasan tentang
globalisasi di depan tersirat bahwa globalisasi dapat mengubah banyak bidang kehidupan masyarakat karena ruang lingkup globalisasi
meliputi hampir seluruh bidang kehidupan
masyarakat. Berdasarkan ruang
lingkupnya, setidaknya
kita mengenal lima macam globalisasi, yaitu, pertama, globalisasi ekonomi, kedua, globalisasi politik, ketiga, globalisasi ilmu pengetahuan
dan teknologi, keempat, globalisasi
sosial dan budaya, dan kelima, globalisasi agama.
Kita akan membahasnya
satu persatu.
a. Globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi
dapat didefinisikan
sebagai suatu kehidupan ekonomi yang bersifat global atau mendunia dan terbuka,
tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama
lain.
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan munculnya perusahaan–perusahaan yang bersifat trans–nasional dan perdagangan bebas, yaitu kawasan perdagangan
yang berlangsung semakin luas dan
“menghilangkan
hambatan–hambatan perdagangan internasional,
seperti
proteksi oleh negara untuk
melindungi
produk tertentu oleh perusahaan dalam negeri. Wujud nyata dari globalisasi ekonomi adalah terbentuknya perusahaan–perusahaan atau korporasi yang
bersifat lintas
negara
nasional dan perdagangan bebas
yang
melampui batas– batas lintas negara.
b. Globalisasi politik.
Salah satu fenomena terjadinya globalisasi dalam bidang politik adalah
munculnya organisasi–organsiasi
internasional yang
terdiri dari berbagai negara,
misalnya ASEAN, yang merupakan
bentuk organisasi kerjasama di antara negara– negara di Asia Tenggara, MEE atau Masyarakat
Ekonomi Eropa yang dibentuk untuk untuk menata politik perdagangan bersama di antara negara–negara
yang ada di kawasan Eropa Barat, Organisasi Buruh
Intenasional, Persatuan Bangsa–
Bangsa, dan sebagainya. Di
samping itu juga munculnya kerjasama antar–negara
baik yang bersifat bilateral yang merupakan
kerjasama di antara dua negara atau
multilateral yang merupakan kerjasama di antara lebih dari dua negara.
c. Globalisasi bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi ditengarai oleh hadirnya teknologi yang
memungkinkan banyak orang
di belahan dunia manapun bisa
saling terhubung satu sama lain. Setiap orang dapat memperoleh
pendidikan atau
pekerjaan di manapun yang ia
mau, tidak terbatas di dalam negeri.
Orang Indonesia dengan mudah dapat
menempuh pendidikan atau memperoleh
pekerjaan di
Jerman,
Australia, Jepang, Amerika, dan
sebagainya. Peluang demikian akan dapat meningkatkan mutu
sumberdaya manusia. Peningkatan mutu
sumberdaya
manusia ini menjadi penting karena dengan globalisasi akan
terjadi persaingan yang relatif
terbuka dalam
memperoleh
pendidikan, pekerjaan,
dan
menjalin relasi atau kerjasama.
d. Globalisasi bidang
sosial dan budaya.
Sebagaimana telah dijelaskan
dalam uraian di depan, bahwa dalam proses globalisasi tidak
dapat dihindarkan terjadinya pertukaran
unsur–unsur
kebudayaan di antara kelompok atau masyarakat, tetapi tidak hanya
itu,
globalisasi juga merupakan
ancaman terhadap keberadaan kebudayaan lokal
dan nasional karena adanya pengaruh dari kebudayaan global. Globalisasi menuntut terjadinya perubahan
sosial dan kebudayaan dari kelompok–kelompok atau masyarakat
agar dapat memenuhi tuntutan
hidup masyarakat global.
e. Globalisasi agama.
Dalam hubungannya dengan bidang kehidupan agama, globalisasi
telah mengakibatkan terjadinya interaksi atau hubungan sosial di antara kelompok– kelompok atau umat beragama, baik yang berupa kerjasama, persaingan, atau
pun dalam bentuk konflik. Hal ini merupakan konsekuensi berlangsungnya hubungan atau interaksi sosial yang semakin terbuka. Umat agama tidak dapat
membatasi hubungan–hubungan sosial yang terjadi hanya berlangsung di antara para penganut agama yang sama, melainkan juga
dengan penganut agama
yang berbeda. Keterbukaan hubungan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga
mengakibatkan tidak dapat dihindarkannya diskusi atau
pembahasan unsur–unsur kehidupan agama yang
berlangsung lintas umat agama. Perbandingan agama bahkan telah menjadi mata kuliah yang
pasti ada di perguruan tinggi agama. Demikian juga tentang unsur–unsur kehidupan agama yang meliputi ajaran inti dari sebuah agama, aspek–aspek ritual dan perlengkapannya, emosi
atau perasaan keagamaan, dan umat beragama itu
sendiri.
2. Faktor-faktor penyebab globalisasi
Pertama, kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi serta
semakin rendahnya biaya transportasi.
Sebagaimana telah disebut pada bagian depan modul ini, perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi
merupakan faktor yang penting
yang menyebabkan sekaligus mempercepat laju
globalisasi. Mulai
tahun 1980–an, kemajuan dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami suatu kemajuan besar dalam hal kekuatan, kemudahaan penggunaan, dan ketersediaan. Kemajuan yang
cepat dalam teknologi komputer dan piranti lunak telah
menimbulkan terbentuknya
serangkaian teknologi pendukung mulai dari
mesin faksimili sampai dengan siaran radio
dan televisi melalui satelit, jaringan–jaringan kerja komputer berbagai perusahaan, dan internet global. Secara bersamaan perkembangan teknologi tersebut telah
memungkinkan berlangsungnya transmisi atau aliran data dan
informasi yang tidak pernah terbayangkan pada
masa
sebelumnya
mengenai ukuran dan kecepatannya. Dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana sekarang
ini
telah memungkinkan terjadinya transfer modal yang
berlangsung dalam skala
internasional atau
global. Perkembangan teknologi tersebut juga telah mendukung perkembangnya teknologi transportasi yang telah memudahkan aliran orang dan barang yang melintasi batas– batas wilayah negara, sehingga telah menyumbang terciptanya integrasi pasar–pasar lokal dan nasional ke
dalam pasar-pasar internasional atau global.
Kedua, menyebar dan
meluasnya
kapitalisme
dalam kerjasama ekonomi
internasional. Kapitalisme merupakan
sistem ekonomi di
mana perdagangan,
industri, dan
alat–alat produksi dikendalikan
oleh
pemilik–pemilik
swasta dengan
tujuan meperoleh
keuntungan dalam ekonomi pasar.
Pada tataran tertentu,
globalisasi dapat dilihat sebagai perluasan kapitalisme
global.
Jan Aart Scholte, seperti
dikutip oleh Budi Winarno dalam bukunya Melawan Gurita
Neoliberalisme,
mengungkapkan bahwa pada satu sisi, dinamika kelebihan modal
telah menjadi kekuatan besar di balik globalisasi sekarang ini. Perusahaan–
perusahaan bermodal besar seiring dengan
globalisasi mendapatkan keuntungan
besar karena memiliki jangkauan
pasar yang lebih luas dan menikmati biaya tenaga
kerja yang murah
serta
peluang–peluang
baru
dalam perdagangan
barang–barang yang
tidak berwujud, seperti informasi, percakapan telepon,
dan produksi media
massa yang peredarannya melintasi batas-batas wilayah negara.
Ketiga, kemenangan politik–ekonomi neoliberalisme Neoliberalisme merupakan faham atau ideologi ekonomi yang
mengutamakan sistem ekonomi kapital, perdagangan bebas, perluasan pasar, privatisasi Badan
Usaha Milik Negara, dan
meminimalkan
atau
menghilangkan
campur tangan pemerintah dan peran negara dalam mengusahakan layanan–layanan sosial, seperti pendidikan dan
kesehatan. Kemenangan ideologi liberal pada tahun 1980–an merupakan masa yang menentukan
bagi meluasnya kebijakan neoliberal di seluruh
dunia.
Diawali di Inggris oleh Perdana Menteri Margareth
Thacther dan di Amerika
Serikat
oleh Ronald Reagan, ideologi neoliberal pada akhirnya menjadi
umum digunakan sebagai dasar menentukan kebijakan
ekonomi yang dianut oleh para ekonom dan politikus di hampir semua negara di dunia. Bahkan
melalui lembaga–lembaga global,
seperti World
Trade Organization, disingkat WTO, atau
Organisasi Perdagangan
Bebas Dunia, World Bank atau Bank
Dunia
dan International Monetery Fund,
disingkat IMF, kebijakan–kebijakan yang bersifat neoliberal telah ditetapkan, di mana dalam
penerapan kebijakan–kebijakan tersebut
oleh negara–negara diawasi dan
dikendalikan oleh negara–negara dominan yang
tergabung dalam
G7, yaitu Amerika Serikat,
Kanada,
Perancis, Jerman,
Italia, Jepang, dan Britania Raya, atau
jika
ditambah dengan Rusia menjadi G8.
E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
di bawah ini!
1. Perhatikan beberapa
pernyataan berikut!
(1)Homogenisasi cara
hidup
dan
kebudayaan
(2) Perdagangan bebas
(3)Trans dan Multi–National
Corporation
(4) Perdagangan dan kerjasama lintas negara
(5) Ideologi terbuka
Di antara hal–hal tersebut yang berada dalam ruang lingkup globalisasi ekonomi
adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C.
(2). (3), dan (4)
D. (2),
(3), dan (5)
E.
(3), (4), dan (5)
2. Berdirinya organiasi–organisasi yang anggotanya terdiri atas negara–negara,
seperti ASEAN,
MEE, Organisasi
Buruh Internasional,
dan sebagainya
merupakan wujud
dari hadirnya
globalisasi dalam lingkup….
A. politik
B. ekonomi
C. kebudayaan
D. agama
E. ilmu pengetahuan
3. Perhatikan beberapa
pernyataan berikut!
(1) Kemudahan mendapatkan layanan pendidikan
(2)Terhubungkannya
orang–orang
dari belahan dunia
yang berbeda
(3) Persaingan yang terbuka
(4)Ancaman terhadap budaya
lokal
(5) Lahirnya organisasi internasional
Di antara gejala–gejala tersebut yang berada dalam ruang lingkup globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi adalah....
A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4)
C. (2),
(3), dan (4) D. (2), (4), dan (5)
E. (3),
(4), dan (5)
4. Kecenderungan warga masyarakat dari berbagai suku bangsa dan berbagai belahan
dunia memiliki cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak yang
cenderung seragam merupakan globalisasi yang berada
pada lingkup….
A. ilmu pegetahuan dan teknologi
B. ekonomi
C. politik
D. agama
E. kebudayaan
5. Cara hidup yang berubah menjadi cenderung sekular yang terjadi pada hampir semua
masyarakat dunia merupakan gejala globalisasi yang berada pada lingkup….
A. ilmu pegetahuan dan teknologi
B. ekonomi
C. politik
D. agama
E. kebudayaan
6. Perhatikan beberapa faktor
berikut!
(1) Perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi
(2) Semakin rendahnya biaya transportasi
(3)
Kepadatan penduduk dunia yang semakin tinggi
(4)Meluasnya sistem ekonomi kapitalisme
dan politik neoliberalisme
(5)Terjadinya bonus demografi yang
menyebabkan
rendahnya
dependency ratio
Di antara faktor–faktor
tersebut yang merupakan
faktor penyebab
globalisasi
adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B.
(1), (2), dan (4) C.
(2), (3), dan (4)
D. (2),
(4), dan (5) E.
(3), (4), dan (5)
7. Tahun
1980 banyak digunakan
untuk menandai awal
dari proses
globalisasi
modern; hal ini berhubungan dengan….
A. penyebaran unsur-unsur kebudayaan melalui proses difusi
B. menyebarnya sistem ekonomi liberal
C. pengaruh politik neoliberalisme
D. perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
E. ditemukannya
radio
dan televisi
8. Perkembangan teknologi ini telah
memudahkan aliran orang dan barang
yang melintasi batas–batas wilayah negara, sehingga telah menyumbang
terciptanya
integrasi pasar-pasar lokal dan nasional ke dalam pasar-pasar internasional atau global.
Teknologi yang dimaksud adalah.…
A. radio
dan televisi
B. internet
C. transportasi D.
komunikasi
E. informasi
9. Masuknya
perusahaan–perusahaan besar asing bermodal kuat
ke suatu negara
dapat mengancam eksistensi perusahaan–perusaahaan dalam negeri
yang produknya sama tetapi
modalnya lebih kecil. Pemerintah tidak dapat dapat mengendalikan keadaan yang
demikian, karena….
A. kapitalisme global merupakan bentuk
dominan dari globalisasi
B. pengaruh perkembangan teknologi informasi dalam perdagangan
C. keengganan
pemerintah memberikan proteksi dan subsidi
D. ketidakmampuan industri dalam negeri bekerja sama dengan luar negeri
E. tenaga kerja dalam
negeri kalah mutunya dari tenaga kerja luar negeri
10. Maraknya
privatisasi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan
semakin minimalnya peran pemerintah dalam mengendalikan ekonomi negara
merupakan gejala yang muncul di era globalisasi, terutama disebabkan oleh faktor....
A. kemenangan politik neoliberalisme
B. rendahnya biaya dan luasnya
jaringan trasnportasi
C. kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
D. melemahnya ideologi negara
E. tumbuhnya
persaiangan atau pasar
bebas
KEGIATAN PEMBELAJARAN
3
PERMASALAHAN SOSIAL DAN TANTANGAN AKIBAT
GLOBALISASI
A. Ringkasan Materi
1. Permasalahan Sosial Akibat Globalisasi
Sejalan dengan yang telah dikemukakan di depan
bahwa globalisasi ditandai oleh integrasi perdagangan global yang menerobos batas–batas wilayah negara dan geografis. Globalisasi
sangat mengutamakan kepentingan ekonomi. Kepentingan
lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian,
kebersamaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Asumsi
yang digunakan
para pendukung globalisasi
adalah bahwa
jika
ekonomi global
berjalan
dengan baik, maka agenda-agenda lainnya juga akan berkembang mengikutinya. Dalam istilah
sehari–hari dapat
dikatakan yang penting ada uang, segala urusan dan kebutuhan akan
teratasi.
Pandangan globalisasi yang demikian itu banyak dianut oleh kaum kapitalis. Pandangan seperti itulah
yang telah memporakporandakan tatanan–tatanan sosial,
lingkungan alam, budaya, kearifan lokal, dan nilai–nilai luhur bangsa.
Dominasi ekonomi ini telah mendorong penguatan
ekonomi pada pihak yang kuat. Akibatnya, persaingan
semakin ketat, jurang
kesenjangan
semakin curam,
yang kaya
semakin
kaya, dan yang miskin semakin terpuruk.
Kehidupan masyarakat
semakin individualis. Terjadilah krisis polarisasi kelas sosial atau menajamnya
kesenjangan antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin. Kesenjangan ekonomi ini tidak saja menyangkut antar–negara, tetapi juga antar-orang. Kemiskinan, kelaparan, dan penyakit menular semakin menyebar. Demikian juga
kedudukan kaum perempuan. Kelompok perempuan menempati mayoritas masyarakat
yang paling miskin.
Upaya mengatasi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan
semakin sulit.
Lebih diperparah lagi, bahwa
pengentasan kemiskinan
cenderung dilakukan secara
charity atau
berupa bantuan sosial. Akibatnya masyarakat
semakin malas bekerja, pengangguran semakin meningkat, tidak mampu melakukan kompetisi, ketergantungan pada pihak lain semakin meningkat, sehingga kemandirian dan
kesejahteraan
sulit diwujudkan.
Apabila kita simpulkan,
berbagai permasalahan sosial yang muncul akibat globalisasi adalah:
a.
Pembangunan
cenderung bersifat ekonomi, mengabaikan kepentingan–
kepentingan bidang lainnya, dan
sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa
globalisasi merupakan perpanjangan dari kapitalisme global, maka globalisasi menimbulkan dua
krisis sekaligus,
yaitu,
pertama, “polarisasi kelas sosial
antara yang sangat kaya dengan yang
sangat
miskin, dan
kedua, krisis lingkungan.
b. Rusaknya tatanan sosial
lokal
dan nasional, lingkungan alam,
bahasa dan budaya
lokal dan nasional, kearifan
lokal, dan nilai-nilai luhur
bangsa.
c. Dominasi ekonomi oleh para pemilik modal,
sehingga
menimbulkan
ketimpangan sosial, ekonomi.
Permasalahan–permasalahan sosial tersebut terwujud sebagai dampak
negatif globalisasi, seperti: arus informasi yang tak
terkendali, timbulnya sikap yang
kebarat–baratan atau westernisasi, sikap anggota masyarakat yang
cenderung individualistis,
menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan
solidaritas atau
kesetiakawanan, perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan–perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan–perusahaan dalam negeri sulit berkembang, ketimpangan ekonomi dan sosial, berkurangnya
tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap hampir seluruh
petani, dan terkikisnya budaya
lokal dan nasional
oleh
budaya global.
Apakah sama sekali tidak ada hal positif yang ditimbulkan oleh globalisasi? Tentu
saja ada. Berikut ini adalah beberapa
hal positif akibat dari globalisasi, yaitu komunikasi yang
semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat,
mudahnya mendapatkan
informasi
dan
ilmu
pengetahuan,
tingkat pembangun
yang semakin tinggi, meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan kegiatan ekonomi
menjadi lebih produktif,
efektif, dan efisien.
2. Tantangan Globalisasi Di Tingkat
Lokal Dan Nasional
Tantangan nyata pada
era
globalisasi berhubungan dengan semakin kompleksnya
berbagai bidang kehidupan karena telah berkembang dengan cepatnya teknologi
informasi, komunikasi, dan transportasi, kemudian kerjasama ekonomi internasional. Kondisi tersebut
membawa pengaruh terhadap berbagai nilai dan
wawasan dan cara
hidup masyarakat
di hampir semua negara–negara di dunia.
Tantangan globalisasi yang mendasar dan harus dihadapi oleh masyarakat lokal dan
nasional, antara lain sebagai berikut:
a. Sikap
individualisme. Individualisme merupakan faham atau cara hidup yang berorientasi kepada kepentingan diri sendiri. Kecenderungan
mengutamakan kepentingan diri sendiri
daripada kepentingan bersama akan berakibat pada memudarnya solidaritas atau kesetiakawanan
sosial di kalangan warga
masyarakat, demikian
juga tentang tradisi dalam demokrasi yaitu bermusyawarah untuk
mencapai kemufakatan serta aktivitas kerjasama dalam
bentuk gotong
royong dalam masyarakat. Solidaritas, musyawarah, dan gotong royong
telah dibuktikan dalam sejarah mampu menjamin kelangsungan
kehidupan kelompok atau
masyarakat. Individualisme yang menjadi
kecenderungan orientasi hidup anggota masyarakat
semenjak masa industrialisasi mengancam pola–pola
dalam tradisi masyarakat tersebut.
b. Memudarnya apresiasi
para generasi
muda terhadap budaya bangsa, para
tokoh pendiri bangsa, dan para pemimpin bangsa. Komunikasi dan
interaksi yang
bersifat lintas batas wilayah negara berpotensi menimbulkan fenomena para
generasi muda melupakan
dan kurang menghargai budaya dan
jatidiri bangsa, para tokoh dan para pejuang pendiri bangsa serta para pemimpin
bangsa. Apresiasi justru lebih diberikan oleh para
generasi muda kepada para artis, bintang film, termasuk para pemain sepak bola asing yang ditiru dengan
segala macam aksesorisnya.
Perlu diingat bahwa generasi
muda sekarang ini, apabila merujuk pada Teori
Generasi, merupakan generasi Z,
yaitu mereka yang lahir pada
tahun 1995 sampai
dengan 2010. Mereka adalah generasi internet. Sejak lahir mereka telah mengenal teknologi
informasi
dan komunikasi dan
akrab dengan gadget
canggih yang
secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
kepribadian mereka. Itulah mengapa mereka lebih mengenali para tokoh baik artis, musisi, pemain film, pemain sepakbola dari luar negara bangsanya daripada para
tokoh pejuang
atau para
pendiiri bangsa. Mereka
berbeda dengan para generasi sebelumnya, yaitu generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1946 sampai
dengan 1965, generasi X yaitu mereka
yang lahir pada tahun 1965 sampai dengan 1980, dan generasi Y yaitu mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai dengan 1994. Dengan generasi Y ada
kemiripan dari
generasi Z, yaitu sejak kecil mereka telah mengenal tekonologi informasi dan komunikasi,
mereka telah berinteraksi dengan teknologi
itu sejak kecil, mereka menggunakan teknologi komunikasi seperti SMS, e–mail, dan
media sosial seperti facebook dan twitter. Perbedaannya
adalah Generasi Z mampu
mengaplikasikan banyak kegiatan dalam satu waktu. Mereka dapat bermain twitter dengan telepon
seluler, browsing internet menggunakan laptop atau
komputer pribadi dan
mendengarkan musik dengan headset, dan
semuanya berhubungan dunia maya.
c. Pandangan kritis
terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan
lebih cenderung bersifat
kritis dalam operasionalnya dengan cara membanding–bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik. Di satu
sisi, pandangan kritis terhadap ideologi negara justru dapat lebih
mengokohkan ideologi negara tersebut
melalui proses dialektika dalam masyarakat yang karena globalisasi memang terdapat tuntutan untuk tumbuhnya ideologi negara
yang bersifat terbuka.
d. Diversifikasi
masyarakat, yaitu munculnya kelompok–kelompok masyarakat dengan profesi tertentu
yang terus berkompetisi dalam berbagai bidang
kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf internasional atau
mengglobal.
e. keterbukaan
yang lebih
tinggi, yaitu tuntutan masyarakat
terhadap
penyelenggaraan, pemerintah yang
lebih mengendapkan pendekataan dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, transparasi, akuntabilitas,
efektivitas, dan efisiensi.
f.
Tuntutan
akan kemampuan bersaing dalam kehidupan global. Globalisasi yang
antara lain melahirkan tatanan
hidup global, misalnya misalnya Masyarakat
Ekonomi Asia,
atau disingkat MEA. Hidup dalam tatanan global memerlukan kemampuan bersaing yang
tinggi. Inilah antara lain menjadi tantangan bagi
pembangunan bidang pendidikan di
Indonesia atau
negara–negara
berkembang lainnya. Inilah salah
satu
latar belakang mengapa kurikulum nasional pendidikan di Indonesia antara lain berorientasi pada bagaimana
menghadapi kehidupan di Abad
Ke–21.
Demikianlah, kalian harus memahami bahwa globalisasi merupakan
proses perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Perubahan–perubahan karena globalisasi harus
dihadapi.
Ancaman-ancaman dari
globalisasi
diubah menjadi tantangan untuk
menghadapinya. Kebudayaan global yang mengancam ideologi dan karakter bangsa dapat ditangkal dengan upaya– upaya mengokohkan rasa nasionalisme dan
penguatan karakter para anak bangsa yang antara lain dapat ditempuh melalui pendidikan. Menggali kearifan lokal sebagai
basis pembangunan
dan
pemberdayaan masyarakat merupakan cara atau strategi menghadapi pengaruh- pengaruh negatif dari globalisasi. Berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh globalisasi memerlukan respon tertentu
sehingga hal tesebut justru
dapat menumbuhkan peluang untuk peningkatan kemakmuran, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup masyarakat dan bangsa
Indonesia tercinta.
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Globalisasi
yang
diartikan sebagai
ketergantungan
antar manusia
di seluruh
dunia, sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit memiliki
faktor–faktor pendorong. Sebutkan faktor
pendorong globalisasi!
2. Konsumerisme merupakan suatu sifat yang menhambur–hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak,
perlu, sehingga konsumerisme sering dikaitkan
dengan hidup
boros.
Sebutkan dampak negatif
konsumerisme!
3. Westernisasi diartikan sebagai sikap meniru dan menerapkan unsur
kebudayaan
Barat, tanpa adanya seleksi. Westernisasi dapat terjadi pada semua generasi,
baik
anak–anak,
remaja,
maupun orang
tua. Adanya pengaruh
budaya Barat dapat dikarenakan seseorang
ingin dianggap maju dan modern oleh orang lain. Perilaku westernisasi lebih banyak dilakukan
oleh kalangan remaja. Diskusikan dengan satu orang temanmu,
mengapa perilaku westernisasi lebih banyak dilakukan oleh kalangan remaja? Jelaskan!
4.
Modernisasi dapat menimbulkan gejala–gejala yang dapat mencakup di
berbagai aspek kehidupan.
Sebutkan gejala
modernisasi dalam bidang sosial!
5. Kenakalan remaja
merupakan suatu perbuatan yang sifatnya melanggar norma– norma sosial, agama, dan
hukum. Munculnya kenakalan remaja di masyarakat dapat dikarenakan faktor intern
dan faktor ekstern. Sebutkan faktor intern penyebab munculnya
kenakalan remaja!