Grati, 13 Juni 2024 – SMA Syarif Hidayatullah Grati bekerja sama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Universitas Wira Negara mengadakan sosialisasi bertajuk “Sekolah Islam & Gender 1” untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang isu-isu gender dan pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 13 Juni 2024 ini diikuti oleh seluruh peserta didik SMA Syarif Hidayatullah Grati. Dalam acara tersebut, para siswa mendapatkan pemaparan mendalam tentang berbagai aspek gender dan pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menambah wawasan siswa mengenai konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin. Dalam penjelasannya, narasumber menekankan bahwa gender adalah konsep yang berbeda dari jenis kelamin, di mana gender lebih mengacu pada peran, perilaku, dan identitas sosial yang dikonstruksi oleh masyarakat.
Selain itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di berbagai aspek kehidupan. Para siswa diajak untuk memahami bahwa kesetaraan gender adalah hak asasi manusia yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Salah satu fokus penting dari kegiatan ini adalah mengurangi stereotip dan diskriminasi berbasis gender di lingkungan sekolah. Stereotip gender yang sering kali melekat pada anak-anak sejak usia dini dapat membatasi potensi mereka dan menimbulkan ketidakadilan. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini, siswa diajak untuk mengidentifikasi dan menghapus stereotip tersebut, serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan bebas dari diskriminasi.
Selain itu, sosialisasi ini juga mendorong siswa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara. Para siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai kesetaraan gender di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih adil dan setara. Kesadaran dan pemahaman yang diperoleh siswa dari kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta generasi muda yang lebih peduli dan berkomitmen terhadap kesetaraan gender.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa yang antusias mengikuti setiap sesi. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan gender.
