MAKROMOLEKUL
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul
4.11 Menganalisis hasil penelusuran informasi mengenai pembuatan dan dampak suatu produk dari makromolekul
Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
1. Menganalisis struktur, tatanama polimer
2. Mendeskripsikan sifat -sifat polimer
4. Mendeskripsikan penggolongan polimer
5. Mendeskripsikan dampaknya polimer terhadap lingkungan
6. Menganalisis struktur, tatanama karbohidrat
7. Mendeskripsika penggolongan karbohidrat
8. Mendeskripsikan sifat, kegunaan karbohidrat
9. Mendeskripsikan uji pengenalan karbohidrat
10. Mengalisis struktur asam amino dan protein
11. Menganalisis struktur asam amino dan protein
12. Mendeskripsikan penggolongan asam amino dan protein
13. Mendeskripsikan sifat, kegunaan asam amino dan protein
14. Mendeskripsikan uji pengenalan protein
15. Menganalisis struktur, tatanama Lemak
16. Mendeskripsikan sifat, kegunaan Lemak
17. Mendeskripsikan penggolongan Lemak
Mata Pelajaran
Makromolekuler
Makromolekul adalah molekul raksasa dengan rantai sangat panjang yang tersusun dari molekul-molekul sederhana (monomer). Senyawa yang termasuk makromolekul adalah polimer dan biomolekul (karbohidrat protein, lemak .
1. Polimer
Polimer berasal dari Bahasa Yunani yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti unit atau bagian. Jadi Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer melalui proses polimerisasi
a. Struktur Polimer
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menggunakan berbagai bahan sintetis yang terbuat dari bahan polimer seperti plastik, karet, serat dan nilon.
Gambar 1. Berbagai polimer di dalam kehidupan
Berdasarkan strukturnya , polimer dapat dibedakan :
1. Polimer linear adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya : membentuk rantai polimer yang panjang.
2. Polimer bercabang adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
3. Polimer berikatan silang adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya.
Gambar 2 Struktur Polimer (a) linear, (b) bercabang, (c) silang, dan(d) jaringan (tiga dimensi) struktur molekul. Lingkaran menunjuk individuunit berulang
(Sumber https://dokumen.tips/documents/)
b. Tatanama Polimer
Pemberian nama polimer adisi dengan menuliskan kata poli diikuti dengan nama monomernya. Misalnya, monomer etena, maka polimernya diberi nama polietena. Sedangkan pemberian nama polimer kondensasi memiliki nama khusus, contoh monomer asam adipat dengan heksametilendiamin membentuk polimer dengan nama nylon-66.
c. Reaksi Pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah penggabungan molekul-molekul yang berikatan rangkap membentuk rantai molekul yang panjang (polimer).
Contoh: Pembentukan polistirena
2. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah pembentukan polimer melalui reaksi antara dua gugus fungsional molekul-molekul monomer yang berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil (H2O, NH3).
Contoh: Pembentukan nilon 66.
d. Sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat polimer sebagai berikut.
1. Gaya antarmolekul
Makin besar gaya antar molekul pada rantai polimer besar, maka polimer akan sukar meleleh dan menjadi kuat
2. Panjang rantai polimer
Makin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh makin bertambah
3. Sifat kristalinitas rantai polimer,
Makin besar sifat kristalinitas , maka rantai polimer kuat dan tahan terhadap bahan kimia atau enzim . Pada umumnya polimer berstruktur kristanilitas tinggi, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur mempunyai kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).
4. Percabangan,
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
5. Ikatan silang antar rantai polimer,
Makin banyak ikatan silang , maka polimer makin kaku dan rapuh sehingga mudah patah
e. Penggolongan Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, jenis monomer pembentuknya, atau berdasarkan sifatnya terhadap pemanasan.
1. Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas:
a) Polimer alam, yaitu polimer yang terbentuk secara alami (terdapat di alam).
Contoh : amilum, protein, selulosaasam nukleat, dan karet alam
b) Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di industri
Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena, politetra-
2. Berdasarkan jenis monomer pembentuknya, polimer dibedakan atas:
a) Homopolimer yaitu polimer yang dibentuk oleh monomer yang sama
Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena, polistirena.
b) Kopolimer adalah polimer yang dibentuk oleh monomer yang berbeda
Contoh : nylon-66, bakelit, dan dakron
3. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan atas:
a) Polimer termoplast, polimer akan melunak bila dipanaskan (dapat didaur ulang).
Contoh : PVC, polietena, polipropilena
b) Polimer termoseting yaitu polimer akan melunak bila dipanaskan (dapat didaur ulang).
Contoh : bakelit (plastik banyak digunakan sebagai peralatan listrik) dan melamin
f. Dampak Penggunaan Produk Polimer
Hampir setiap hari semua aktivitas selalu menggunakan benda yang mengandung bahan plastik, karet, dan serat. Mulai dari peralatan rumah tangga, pakaian maupun alat elektronik. Selain polimer bermanfaat bagi manusia juga memberikan dampak negatif Dampak negatif dari polimer sintetis terhadap lingkungan di antara lain sebagai berikut:
1. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, dapat menyebabkan kontaminasi zat warna plastik dalam makanan.
Contoh:
Penggunaan kantong plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Zat pewarna hitam ini jika terkena panas), dapat terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu dapat bereaksi dengan cepat, seperti oksigen dan makanan.
2. Styrofoam yang sering digunakan orang untuk membungkus makanan dapat menyebabkan gangguan saraf.
3. Polytetrafluoroethylena (PTFE) atau teflon mengandung PTFE intoxicosis, berupa gas beracun yang dapat mematikan, yang terdapat pada bahan anti lengket pada teflon. Gas PTFE tersebut dapat menyebabkan gangguan pernafasan serius, sesak nafas, meracuni darah, sakit kepala, batuk, radang tenggorokan, dan panas.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen dengan rumus Cn(H2O)m . Karbohidrat disebut juga sakarida. Kata sakarida berasal dari kata dalam bahasa Arab “Sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
a. Struktur Karbohidrat
Senyawa karbohidrat memiliki gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat dijelaskan dengan 3 tipe, yaitu:
1. Struktur rantai terbuka adalah struktur panjang dari molekul karbohidrat. Perhatikan struktur rantai terbuka karbohidrat berikut ini :
Gambar 1. Struktur karbohidrat (glukosa)
(Sumber https://www.avkimia.com/)
2. Struktur hemi-asetal adalah struktur yang terbentuk ketika molekul monosakarida mengalami reaksi intramolekul. Reaksi intra molekul ini biasanya terjadi di dalam larutan berair, dimana gugus alkohol dari atom C kiral terjauh menyerang gugus karbonil pada atom C1. Struktur ini lebih stabil yaitu struktur siklik/cincin dengan 6 atom C yang disebut dengan cincin piranosa.
Gambar 2, Rumus proyeksi Fischer D- glukosa
3. Struktur Haworth yaitu struktur yang menggambarkan bentuk dari cicin piranosa.
Gambar 3. Rumus Haworth D-glukosa
b. Tatanama Karbohidrat
Glukosa dan galaktosa merupakan kelompok aldosa, yaitu memiliki gugus fungsi aldehid(aldoheksosa). Sedangkan fruktosa merupakan kelompok ketosa yang memiliki gugus fungsi keton( ketoheksosa) Setiap monosakarida memiliki dua bentuk konfigurasi yaitu D (dekstro ) dan L (Levo). Penentuan bentuk D dan L didasarkan pada arah gugus -OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Monosakarida diberi nama D, jika gugus-OH pada atom C asimetris paling jauh mengarah ke kanan berarti D,
Monosakarida diberi nama L , jika gugus-OH pada atom C asimetris paling jauh mengarah ke kiri berart
Contoh: Pada glukosa, atom C asimetris nomor terbesar adalah atom C nomor
Gambar 4. Struktur D dan L karbohidrat
(Sumber https://slidetodoc.com/karbohidrat-)
Meskipun terdapat bentuk D dan L , tetapi monosakarida-monosakarida di alam pada umumnya berbentuk D, jarang sekali berbentuk L kecuali L -fruktosa
c. Penggolongan Karbohidrat
Berdasarkan hasil reaksi hidrolisisnya, karbohidrat digolongkan menjadi monoksida, disakarida, dan polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Rumus molekul monosakarida adalah C6H6O12Contoh : glukosa, galaktosa dan fruktosa.
Struktur ketiganya seperti pada gambar berikut.
Gambar 5 Struktur karbohidrat
(Sumber https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/)
2. Disakarida
Disakarida tersusun dari dua molekul monosakarida. yang melilki Ikatan yang menghubungkan antar monosakarida dalam disakarida dan polisakarida disebut ikatan glikosida. Rumus molekul disakarida C 12H22O11.Contoh : sukrosa, maltosa dan laktosa
Struktur ketiganya seperti pada gambar berikut.
1) Maltosa
Maltosa adalah gula pati yang terbantuk dari dua molekul glukosa dengan ikatan ikatan α-. Maltosa diperoleh dari hidrolisis amilum dengan katalis enzim atau asam. Maltosa digunakan dalam makanan bayi.
2) Sukrosa
Sukrosa adalah gula tebu atau gula bit , karena diperoleh dari batang tebu atau akar tanaman bit. Juga terdapat dalam buah-buahan dan madu. Dalam sehari-hari gula ini dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun dari molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa sekitar enam kali lebih manis daripada laktosa, tiga kali lebih manis daripada maltosa, sedikit lebih manis daripada glukosa, tetapi hanya sekitar setengah dari kemanisan fruktosa.
3) Laktosa atau gula susu tersusun dari molekul glukosa dengan galaktosa, laktosa terdapat dalam air susu binatang menyusui (mamalia).
3. Polisakarida
Polisakarida tersusun atas banyak molekul manosakarida dari D-glukosa. Polisakarida yang terpenting, yaitu amilum, glikogen,dan selulosa. Rumus molekul polisakarida (C6H10O5)n Berikut struktur polisakarida secara berturut-turut amilosa, selulosa dan glikogen :
Struktur amilosa
Struktur Selulosa
Struktur Glikogen
d. Sifat-sifat Karbohidrat
1. Sifat-sifat monosakarida :
a) Padatan kristal berwarna putih
b) Rasanya manis (fruktosa>glukosa>galaktosa)
c) Larut dalam air
d) Bersifat optis aktif ,jumlah isomer = 2n
e) Mengalami mutarotasi, contoh larutan α glukosa sudut putaran = +113 kemudian berubah dan akhirnya tetap pada +52,7.
f) Sebagai gula pereduksi karena dapat mereduksi fehling
g) Dapat diragikan/mengalami fermentasi menghasilkan alkohol
2. Sifat-sifat disakarida
a) Rasanya manis (sukrosa>maltosa>laktosa)
b) Larut dalam air
c) Sebagai gula pereduksi karena dapat mereduksi fehling , kecuali sukrosa
d) Bila dihidrolisis dihasilkan 2 monosakarida, yaitu
Sukrosa + air → glukosa + fruktosa
Maltosa + air → glukosa + glukosa
Laktosa + air → glukosa + galaktosa
f) Sukrosa disebut juga gula invert karena mengubah arah puratan cahaya terpolarisasi, yaitu:
Sukrosa + air → glukosa + fruktosa
(+66,53) (+52,7) (-92,4)
3. Sifat-sifat polisakarida
a) Rasanya tidak manis atau tawar
b) Tidak larut dalam air
c) Bila dihidrolisis akan dihasilkan monosakarida berupa glukosa
e. Reaksi Pengenalan Karbohidrat
e. Reaksi Pengenalan Karbohidrat
a. Uji Molisch umumnya dapat digunakan untuk berbagai jenis monosakarida, kecuali tetrosa dan triosa. Apabila larutan atau suspensi karbohidrat ditetesi larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya sehingga terbentuk dua lapisan cairan dengan bidang batas kedua lapisan itu akan terbentuk cincin warna merah-ungu.
b. Pereaksi Fehling dan Benedict dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya kandungan karbohidrat yang ditandai dengan adanya endapan merah bata Cu2O. Selain pereaksi tersebut dapat juga digunakan pereaksi Tollens, yang ditandai terbentuknya cermin perak pada dinding tabung mendeteksi gugus fungsi aldehida, gugus fungsi aldehida aromatik, atau gugus fungsi alfa hidroksi keton dalam zat uji tertentu.. Pereaksi Benedict dapat digunakan untuk memeriksa
c. Untuk membedakan amilum, glikogen dan selulosa dapat digunakan larutan iodin.
Amilum + I2 → biru
Glikogen + I2 → merah cokelat
Selulosa + I2 → coklat
f. Kegunaan
1. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh
2. Cadangan Energi dalam otot dan hati
3. Sebagai komponen utama penyusun membran sel
4. Sebagai Pemanis alami
5. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
6. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
7. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak
4. Protein
Tahukah kalian bahwa makanan berprotein tinggi memiliki banyak manfaat bagi tubuh? Telur, daging, tempe, kacang-kacangan, susu, ikan adalah bahan-bahan yang semuanya mengandung protein. Apakah protein itu? Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan peptida, sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida.
a. Struktur Asam amino
Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (–COOH) dan gugus amina –NH2.. Secara umum asam amino dirumuskan
Gambar 1. Struktur asam amino C – α
R dapat berupa gugus alkil, yaitu rantai karbon yang mengandung atom-atom belerang, suatu gugus siklik atau gugus asam ataupun basa. Asam amino yang paling sederhana adalah glisin. Perhatikan struktur glisin berikut.
Gambar 2. Struktur glisin
Gugus R adalah gugus pembeda anatar asam amino yang satu dengan yang lainnya. Gugus R asam amino tersebut sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi biologis dari protein. Perhatikan beberapa contoh asam α amino berikut:
Gambar 3. Asam α amino
b. Penggolongan Asam Amino
Asam amino digolongkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial yaitu asam amino yang dalam tubuh tidak dapat diproduksi sendiri, maka diperoleh dari luar yaitu dari makanan. Contoh asam amino esensial adalah arginin , histisdin, threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, dan triptofan. Sedangkan asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat diproduksi oleh tubuh sendiri. Contoh asam amino nonesensial adalah glisin, alanin, serin, asam aspartat, asam glutamat, glutamin, sistein, tirosin, asparagin, dan prolin
c. Sifat Asam Amino
Asam amino memiliki sifat-sifat, antara lain seperti berikut.
1. Semua asam amino kecuali glisin bersifat optis aktif
2. Larut dalam air dan pelarut polar lain karena bertsifat polar
3. Asam amino memiliki gugus asam dan gugus basa, sehingga bersifat amfoter.
4. Asam amino dapat membentuk ion zwitter, yaitu asam amino dapat mengalami reaksi asam- basa intra molekul membentuk ion yang bermuatan ganda (positif dan negatif).
Jika asam amino direaksikan dengan asam, maka asam amino bertindak sebagai basa (anion) yang akan menerima H+ dari asam.
Jika asam amino direaksikan dengan basa, maka asam amino bertindak sebagai asam (kation) yang akan melepas H+.
5. Memilliki pH isoelektrik, yaitu pH pada saat asam amino tidak bermuatan . Dengan demikian di bawah titik isoelektriknya asam amino bermuatan positif dan sebaliknya di atas titik elektriknya asam amino bermuatan negatif
d. Pembentukan, Struktur, Sifat, dan Penggolongan Protein
1. Pembentukan Protein
Protein terbentuk dari polimerisasi kondensasi asam amino melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain. Protein disebut juga polipeptida. Setiap penggabungan dua asam amino berikatan dengan ikatan peptida dengan melepaskan 1 molekul air. Jika tiga asam amino yang bergabung, maka melepaskan 2 molekul air. Sehingga dapat dirumuskan pembentukan protein melalui reaksi sebagai berikut.
Gambar 4. Pembentukan ikatan peptida
2. Struktur Protein
Dengan jumlah asam amino yang menyusun protein beraneka ragam, maka dari 20 jenis asam amino yang ada di alam dapat membentuk protein yang banyak sekali jenisnya. Protein dapat mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. Ada 4 macam struktur protein yaitu;
a) Struktur primer
Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul protein. Struktur primer juga menunjukkan ikatan peptide yang urutannya diketahui.
b) Struktur sekunder.
Struktur sekunder terdiri dari dua jenis, yaitu struktur heliks dan struktur lembaran berlipat. Jika ikatan hidrogen yang terbentuk antara gugus-gugus yang terdapat dalam satu rantai peptida, maka terbentuk struktur heliks. Jika ikatan hidrogen terbentuk antara dua rantai polipeptida atau lebih, maka terbentuk struktur lembaran berlipat.
c) Struktur tersier.
Struktur tersier merupakan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan untuk membentuk struktur yang lebih kompleks.
d) Struktur kuartener.
Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu protein. Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe3+.
Gambar 5. Macam-macam struktur protein
(Sumber https://www.ruangguru.com/blog/
3. Sifat-Sifat Protein
a) Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
b) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa.
c) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
d) Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
4. Penggolongan Protein
Berdasarkan strukturnya, protein dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1) Protein sederhana
Protein sederhana adalah protein yang terdiri atas molekul-molekul asam amino. Protein sederhana dibedakan menjadi dua, yaitu protein serat dan protein globular. Protein serat berbentuk molekul Panjang, tidak larut dalam air, sukar diuraikan enzim. Misalnya keratin sutera alam dan kolagen. Sedangkan protein globular berbentuk bulat , umumnya dapat larut dalam air, larutan asam atau basa, serta etanol. Misalnya albumin, globumin, histon, dan protamina.
2) Protein gabungan
Protein gabungan adalah protein yang berikatan dengan senyawa bukan protein. Bagian yang bukan protein ini disebut gugus prostetik. Contoh: Mucoprotein adalah gabungan antara protein dengan karbohidrat . Lipoprotein adalah gabungan antara protein yang larut dalam air dengan lipid. Nukleoprotein gabunagan antara protein dengan asam nukleat.
e. Reaksi Pengenalan Protein
1) Uji Biuret
Digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide . Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga (II) sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein
2) Uji Xantoproteat
Digunakan untuk menunjukan adanya cincin benzena (gugus fenil). Bila protein yang mengandung cincin benzena dipanaskan dengan asam nitrat pekat terbentuk warna kuning , kemudian menjadi jingga bila dibuat alkalis (basa) dengan larutan NaOH.
3) Uji Belerang
Digunakan untuk menunjukkan adanya unsur belerang dalam protein. Mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat (+ 6 M) dipanaskan, kemudian diberi beberapa tetes larutan timbel asetat. Bila terbentuk endapan hitam (PbS) menunjukkan adanya belerang…
f. Kegunaan Protein
1. Sebagai enzim yang merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein.
2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.
4. Penyusun jaringan (protein struktural) yang berfungsi pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
5. Sebagai cadangan makanan
6. Sebagai Antibodi yang melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen.
7. Sebagai pengatur reaksi (protein pengatur), misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.
5. Lemak
Pernahkah kalian mendengar tentang kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi yaitu di atas 280 mg/dL akan beresiko tinggi terhadap penyakit jantung koroner. Kolesterol termasuk dalam lemak. Senyawa lemak lainnya yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah minyak Apakah lemak itu?Bagaimana struktur, tatanama, sifat dan apa kegunaannya?
a. Struktur Lemak
Lemak tergolong ester . Lemak sederhana adalah trigliserida yang terbuat dari sebuah molekul gliserol yang terikat pada tiga asam karboksilat (asam lemak). Pada dasarnya asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Dikatakan jenuh, jika molekulnya hanya mempunyai ikatan tunggal. Adapun dikatakan tidak jenuh berarti molekulnya mempunyai ikatan rangkap di antara atomnya. Perhatikan struktur asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh pada tabel berikut.
Tabel 1. Asam lemak jenuh
Tabel 2. Asam lemak tak jenuh
b. Tatanama Lemak
Molekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol. Perhatikan reaksi berikut
Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
1. Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian namanya Gliserol + tri + asam lemak
Contoh:
Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa tersebut dinamakan gliserol tristearat.
2. Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian namanya Gliserol + asam lemak menurut letaknya
Contoh:
Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan gliserol palmito stearo oleat.
c. Sifat Lemak
Lemak memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
2. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau dapat diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan pencampuran dengan udara. Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair. Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue.
3. Titik Lebur Lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi. Makin banyak jumlah ikatan rangkap makin kecil Titik lebur. Hal ini dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat
d. Penggolongan Lemak
1. Malam
Malam (wane) berbeda dari lemak dan minyak karena hanya merupakan monoester sederhana. Bagian asam maupun bagian alkohol dari molekul malam adalah rantai karbon jenuh yang panjang.
2. Terpena
Minyak atsiri (essential oil) dari banyak tumbuhan dan bunga diperoleh melalui penyulingan. Minyak atsiri tersebut biasanya memiliki bau khas dari tumbuhan tersebut (misal minyak mawar dan minyak kenanga). Senyawa yang diisolasi dari minyak ini mengandung atom karbon kelipatan dari lima atom karbon (5, 10, 15, dan seterusnya ) yang disebut terpene
3. Fosfolipid
Fosfolipid menyusun sekitar 40% membran sel sedangkan sisanya protein. Fosfolipid secara struktur berkaitan dengan lemak dan minyak, kecuali salah satu dari gugus esternya digantikan oleh fosfatidilamina
4. Prostaglandin
Prostaglandin adalah kelompok senyawa yang brkaitan dengan asam lemak tak jenuh. Senyawa ini dalam jumlah sedikit aktif menimbulkan berbagai efek pada metabolism lemak, denyut jantung, dan tekanan darah.
e. Kegunaan Lemak
1. Sumber energi cadangan
2. Pelarut vitamin (A, D, E, K) dan zat tertentu.
3. Pembentuk struktur membran sel.
Latihan
1. Carilah informasi tentang kegunaan polimer beserta contohnya!
2. Produk polimer selain memberi manfaat ternyata juga memberi dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Bagaimana upaya mengatasi dari dampak negatif penggunaan polimer tersebut?
3. Mengapa Fruktosa jika diuji dengan larutan fehling menghasilkan endapan merah?
4. Beras dan ketan mengandung polisakarida tetapi saat dimasak cita rasa dan teksturnya berbeda. Jelaskan mengapa demikian!
5. Apa yang terjadi bila dalam tubuh seseorang kekurangan protein atau asam amino tertentu?
6. Protein jika dipanaskan akan menglami perubahan, hal ini disebut denaturasi protein. Ap aitu denaturasi protein dan jelaskan mengapa terjadi demikian?
7. Mengapa lemak berwujud padat sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruangan?
8. Sabun dapat dibuat dengan mereaksikan gliserida dengan basa . Sabun juga dapat melarutkan lemak.Jelaskan mengapa demikian !
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014, Kimia untuk SMA /MA kelas III, Surakarta, Erlangga
Mendera,Drs. H. I Gede, M.T..2020, Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI, Kemendikbud
Sutresna, Nana.2016, Aktif dan Kreatif Belajar Kimia Untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Bandung, Grafindo Media Pratama.
Wiyati,Arni, S.Pd. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto, Teguh dan Rahmidi, Tri. 2009. Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sukmanawati, Wening.2009 Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rahayu, Iman.2009. Praktis Belajar Kimia Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas /Madrasa Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Harnanto, Ari dan Ruminten.2009. Kimia Untuk SMA / MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partana, Crys Fjar dan Wiyarsi,Antuni.2009 Mari Belajar Kimia Untuk SMA – MA Kelas XII IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
https://dokumen.tips/documents/struktur-polimer.html(diakses 28 Juni 2021)
http://www.myrightspot.com/2017/06/jenis-jenis-polimer-dan-penggunaannya.html(diakses 28 Juni 2021)
https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-19/e-polimer(diakses 28 Juni 2021)
http://adiboga.blogspot.com/2013/03/dampak-negatif-polimer.html(diakses 28 Juni 2021)
https://www.avkimia.com/2017/04/struktur-sifat-dan-fungsi-karbohidrat.html (diakses 28 Juni 2021)
https://www.slideshare.net/bhism https:// (diakses 28 Juni 2021)
warstek.com/pengujian-karbohidrat/ awildan/media-karbohidrat(diakses 28 Juni 2021)
https://www.dosenpendidikan.co.id/sifat-karbohidrat/(diakses 28 Juni 2021)
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-karbohidrat/(diakses 28 Juni 2021)
https://www.murid.co.id/sifat-karbohidrat/(diakses 28 Juni 2021)
https://www.ayoksinau.com/pengertian-asam-amino/(diakses 28 Juni 2021)
https://amaldoft.wordpress.com/2016/07/20/asam-amino-dan-protein-biokimia/(diakses 28 Juni 2021)
https://fdokumen.com/document/asam-(diakses 28 Juni 2021)
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-sifat-dan-fungsi-proteinaminiprotein.html(diakses 28 Juni 2021)
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein(diakses 28 Juni 2021)
https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-protein/(diakses 28 Juni 2021)
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-lemak/(diakses 28 Juni 2021)
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/lipid-kimia-kelas-12/(diakses 28 Juni 2021)