KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Pengertian, Manfaat, dan Konsep Pendapatan Nasional
Kompetensi
Dasar
3.1 Menganalisis konsep dan metode penghitungan pendapatan nasional
4.1 Menyajikan hasil penghitungan pendapatan nasional
Pengertian Pendapatan
Nasional
Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah
pendapatan masyarakat suatu negara dalam satu tahun (periode tertentu). Pendapatan nasional dapat diartikan
dari tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pedapatan, dan
pendekatan pengeluaran. Adapun
yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran, konsumsi dan tabungan, investasi, kualitas sumber daya manusia,
keadaan sumber daya alam, ketersediaan modal, dan stabilitas dan kebijakan yang
mantap.
Pelaku kegiatan ekonomi akan terus berusaha memperoleh pendapatan
untuk memenuhi semua kebutuhan. Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang
dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akan
terbentuklah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh
jumlah produk yang dihasilkan oleh para pelaku ekonominya.
2. Manfaat Pendapatan Nasional
Manfaat dari mempelajari pendapatan nasional yaitu sebagai berikut.
a. Mengetahui dan menganalisis struktur
ekonomi suatu negara dalam hal ini struktur ekonomi industri, agraris, atau jasa.
b. Membandingkan keadaan perekonomian dari
waktu ke waktu karena pendapatan nasional dicatat setiap tahun.
c. Membandingkan perekonomian antarnegara
di dunia.
d. Pedoman bagi pemerintah untuk mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional.
Maka tujuan mempelajari pendapatan nasional
adalah untuk mengetahui kemajuan perekonomian masyarakat dan hal-hal berikut,
yaitu:
a. Memperoleh taksiran akurat mengenai
nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun.
b. Membantu membuat rencana dan
melaksanakan program pembangunan berjangka untuk mencapai tujuan pembangunan.
c. Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
Konsep-Konsep Pendapatan Nasional
Dalam penghitungan pendapatan nasional suatu negara dikenal beberapa
konsep pendapatan nasional, yaitu:
a. Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross
Domestic Product (GDP) Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. GDP dianggap
bersifat bruto/kotor.
Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB)/Gross Regional Domestic Product (GRDP) adalah
menghitung pendapatan nasional dalam lingkup wilayah atau daerah.
b. Produk
Nasional Bruto (PNB)/Gross Nasional Product (GNP)
Adalah
jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun, yang
meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional)
baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam pengertian ini,
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di dalam
negeri tidak diperhitungkan.
Ada dua aliran pembayaran penggunaan
jasa faktor produksi.
1) Apabila hasil produksi perusahaan asing
yang berada di dalam negeri lebih besar dari hasil produksi perusahaan nasional
di luar negeri, maka akan terjadi pembayaran penggunaan jasa faktor produksi ke
luar negeri. Selisih tersebut dinamakan pendapatan neto terhadap luar negeri
dari faktor produksi atau net factor income to abroad.
2) Apabila hasil produksi perusahaan asing
yang berada di dalam negeri lebih kecil daripada produksi perusahaan nasional
di luar negeri maka akan terjadi pembayaran ke dalam negeri. Selisihnya
dinamakan pendapatan neto ke
dalam negeri dari faktor produksi atau net factor income domestic.
Jika PDB lebih besar daripada PNB maka
menunjukkan bahwa investasi negara asing di dalam negeri lebih besar daripada
investasi negara tersebut di negara lain. Dengan demikian menunjukkan
perekonomian negara tersebut belum maju karena masih menerima banyak modal dari
luar negeri. Sedangkan sebaliknya jika PDB lebih kecil daripada PNB maka
menunjukkan bahwa investasi negara tersebut di luar negeri lebih besar daripada
investasi negara lain di dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian
negara tersebut sudah maju karena mampu menanamkan modalnya lebih besar di luar
negeri daripada menerima penanaman modal dari negara lain. Dengan demikian
dapat dirumuskan:
GNP
|
c. Produk Nasional Neto atau Net
National Product (NNP)
Adalah nilai pasar barang
dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun.Untuk menghitung NNP adalah Produk
Nasional Bruto (PNB) dikurangi dengan penyusutan (depreciation).
NNP = PNB –
|
Penyusutan di sini artinya
penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau barang
modal.
d. Pendapatan
Nasional Bersih atau Net National Income (NNI)
Dapat
dilihat dari dua sisi. 1) Dari sisi pendapatan, yaitu pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. 2) Dari sisi produksi, yaitu sejumlah nilai bersih barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk mengetahui besarnya NNI yaitu NNP
dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang
pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain, misalnya Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
NNI = NNP –
|
e. Pendapatan
Perorangan/Personal Income (PI)
Adalah
seluruh pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat. Jenis pendapatan
yang tidak termasuk dalam pendapatan nasional, merupakan pendapatan pribadi. Berikut ini pendapatan yang tergolong
dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuk sebagai pendapatan pribadi
yaitu:
1)
Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan,
2)
Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan,
3)
Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan.
PI = NNI-
|
Tranfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa pada tahun yang bersangkutan, melainkan diambil
dari pendapatan tahun sebelumnya.
f.
Pendapatan Bebas/Disposable Income
(DI)
Apabila
pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima
pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposabel. Dengan
demikian, pada hakikatnya pendapatan disposabel adalah pendapatan yang dapat
digunakan oleh penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa yang mereka inginkan.
DI = PI – Pajak Langsung
|